Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Yellow #1
15
Suka
8,563
Dibaca

"Bedebah! Dia hanya tukang parkir tapi punya kuasa membuat pedagang kecil kehilangan pelanggan. Tidakkah pernah berfikir? Merasa malu? Berdosa?"

Sore itu, di tengah kesembrautan lalu lintas yang berisik, dicampur terik matahari yang entah kenapa masih terik saja, Karen seorang remaja menuju dewasa tersulut-sulut emosinya. Baru saja turun dari mobilnya yang butut tanpa AC itu, selang hanya beberapa langkah saja kemudian sudah memutuskan kembali masuk ke dalam mobil sembari membanting pintu. Plak!

Sementara Laksono, seorang pria paruh baya yang duduk di kursi sebelah hanya bisa tersenyum ketir sekaligus khawatir, apa yang baru saja ia lihat benar-benar gambaran dirinya di waktu muda dulu.

"Tidak semua seperti yang kau kira Karen, bisa jadi kehidupan lebih dulu kejam kepadanya kemudian dia melakukan sedikit balas dendam. Perhatikan sekitarmu, buka matamu lebar-lebar, tidak ada sesuatupun di zaman sekarang yang bisa kau dapat dengan mudah, bahkan hanya untuk sesuap nasi. Bagi sebagian orang hal itu akan membuat gila".

Karen membatalkan niatnya untuk jajan es buah di pinggir sebuah minimarket karena tak sudi dipalak tukang parkir. Bagi Karen uang 2000 perak lebih baik ia berikan ke tukang minta-minta.

Adalah sebuah keniscayaan bahwa semakin beranjak dewasa, seorang manusia butuh penyeimbang dalam menata emosi, butuh penasehat dalam setiap amarah, ibarat transistor, penahan arus berlebih. Hal itulah yang semakin terlihat dalam diri Laksono, bukankah Karen beruntung?

"Dunia ini sudah di luar batas kewajaran, begitukah?"

"Tidak semua orang suka kemewahan Karen, banyak juga yang hanya ingin hidup sederhana, menikmati yang ada, hidup dengan pikiran tenang".

"Seperti tukang parkir itu?"

"Ya, bisa jadi orang-orang seperti itu dulu adalah seorang budak coorporate yang terperas, buruh teraniaya, atau ... ?"

"Atau apa?"

"Atau apalah, yang pasti mereka dituntut hactic, kesampingkan keluargamu, kesampingkan kewarasanmu, kesampingkan semuanya. Lalu sebagian benar-benar menjadi tidak waras, menganggap wajar kegilaan dunia, sementara sebagian yang lain memutuskan keluar karena sadar entah sedang mengejar apa."

"Aku memang belum terlalu mengerti tentang kegilaan dunia, Ayah. Lalu menurut Ayah kapan kegilaan itu dimulai?"

"Seseorang menciptakan uang, dari situlah semuanya dimulai."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (6)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Yellow #1
Adel Romanza
Novel
Bronze
Let's Not Fall In Love
Alva
Novel
The Playmaking Defender
Fajar R
Skrip Film
Sampai Nanti, Sampai Kita Bertemu Kembali
Webi Okto Satria
Flash
Capung Merah Aira
Riswandi
Cerpen
FTV
Cassandra Reina
Cerpen
Bronze
His Humor Vitreous
rintan puspita sari
Skrip Film
BUS MALAM, COVID-19 DAN KAMU (Script)
Siti Sarah Madani
Flash
Lembu, Kucing, dan Bebek
Mochammad Eko Priambudi
Flash
Bronze
KOPI TERAKHIR BAPAK
Emma Kulzum
Flash
Bronze
Menimang Senja
Arianto Pambudi
Novel
Steps
Emilia Nur maghfiroh
Novel
Dia Teman Dekatku, Dulu
Fadel Ramadan
Skrip Film
Money Baby (Script)
Naomi Saddhadhika
Novel
Bronze
Sebilah Silsilah
Mila Phewhe
Rekomendasi
Flash
Yellow #1
Adel Romanza
Cerpen
Jus Apel
Adel Romanza
Cerpen
Bronze
Sesal
Adel Romanza
Flash
Elezier
Adel Romanza
Flash
Yellow #2
Adel Romanza
Flash
Hati si Penyendiri
Adel Romanza
Novel
Supermoon
Adel Romanza