Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Untukmu yang memilih hidup bersamaku. Seperti apakah rupaku saat pertama kali kau bilang ingin hidup bersamaku?
Gambaran rasa gugupku masihku ingat sampai sekarang. Aku mencintaimu dalam kurun waktu yang cukup panjang. Apakah kau masih sama seperti apa yang aku rasakan?
Apakah perasaanku yang sering berubah membuatmu jenuh atau bahkan mulutku yang tak pernah berhenti mengomelimu sepanjang waktu akan mengubah semuanya dari sudut pandangmu?
Awalnya aku fikir akan menjadi tantangan besar hidup bersama pria yang tak pernahku tahu bagaimana dirinya yang sebenarnya. Aku hanya sedikit kaget dengan hal-hal kecil yang baru aku lihat ketika hidup bersamamu.
Aku sadar bukan dirimu yang berubah, tapi aku baru mengenalmu lebih jauh ketika kita hidup bersama.
Menyatukan dua kepala yang memiliki keinginan berbeda memang melelahkan. Tapi diskusi yang cukup rumit dan panjang membawa kita ke garis penyelesaian. Menurunkan ego masing-masing membuat kita menyadari jika tak bisa menemukan titik temu, kita akan bertengkar akhirnya.
Serumit itu memiliki pasangan tapi ketika peka dan keinginan bertumbuhmu muncul. Aku tak bisa keras kepala sedikit pun, aku mengerti kenapa kita bersatu.
Jika nanti kita berubah, apakah itu tentang sabar yang menjadi marah, atau bahkan diam yang menjadi tangis. Aku harap kita tetap selalu berfikir dan merenungi bahwa kita telah berjalan sejauh ini. Mungkinkah kita kalah dengan ego dan kepentingan diri yang semestinya tak perlu menjadi boomerang diri.