Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hutang Fiksi
19
Suka
7,164
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku masih tak percaya mulutku bisa dengan mudahnya meluncurkan kalimat demi kalimat dusta di hadapan Toyib.

“Sebelumnya aku minta maaf Yib, mungkin ini bukan waktu yang tepat, tapi..”

Toyib buru-buru memotong kalimatku.

“Jika ada urusan dengan almarhum yang belum terselesaikan katakan saja Lis, tak usah ragu.”

“Eee, anu, tiga bulan yang lalu almarhum Bang Tohir pernah meminjam uang padaku.”

“Berapa Lis?”

Aku meneguk ludah. Toyib mendekatkan tubuhnya padaku, bersiap mendengarkannya dengan seksama. Lalu, aku menyebut nominal dalam bisikan, kemudian Toyib mengangguk dan masuk ke dalam rumah.

Aku masih menunggu dengan perasaan bersalah. Ingin rasanya aku membatalkannya, tetapi sudah terlanjur basah. Jika tidak begini bagaimana nasib anak dan istriku di rumah. Sebenarnya akulah yang memiliki hutang pada almarhum, akulah yang berkewajiban menyelesaikan perkara ini dengan Toyib, sekarang malah aku yang menambah perkara.

Biarlah sekali ini aku jadi pembohong. Cukup satu kali saja. Setelah ini aku akan bertobat.

“Lis!”

Toyib mengguncang bahuku. Rupanya sudah berulang kali ia memanggil namaku. Sementara aku baru tersadar dari kecamuk fikiran.

“Ini uangnya. Aku sangat bersyukur kamu bicara langsung hari ini, sebelum jenazah Bang Tohir dikebumikan.”

“Ah..i..iya Yib.” Aku mengangguk tak berani beradu pandang dengannya.

“Sekali lagi aku mohon maaf jika almarhum pernah melakukan hal yang tidak berkenan di hati kamu Lis.”

“Iya Yib.”

“Sekarang aku mau ke dalam dulu mengurus jenazah Bang Tohir.”

“Aku pamit dulu Yib. Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikum salam.”

Langsung saja aku pulang. Dalam perjalanan langkahku terasa sangat berat. Rasanya ingin berbalik arah dan mengatakan yang sebenarnya, tetapi jika difikir-fikir aku memang harus mengambilnya. Toyib hidup berkecukupan, sementara kondisi ekonomiku sangat memprihatinkan.

Semua ini kulakukan demi keluargaku. Seseorang akan melakukan apapun demi keluarganya, termasuk hal-hal di luar batas. Tak peduli yang ia lakukan benar atau salah. Karena bagiku salah besar jika aku membiarkan keluargaku menderita. Biarlah aku menanggungnya sendiri seumur hidupku hingga tiba waktu untuk menebusnya. Aku hanya berharap cepat dapat rezeki lalu mengembalikan uangnya dan meminta maaf pada Toyib, sehingga dosa ini tak terbawa hingga ke akhirat. 

***

Penipu tetaplah penipu. Tak peduli alasan apapun yang mendesak untuk melakukannya.

Suara itu terus bergema dalam kepalaku.

“Bapak tidak ikut mengantar jenazah Pak Tohir?” Suara istriku membuyarkan lamunanku. Aku hanya menggeleng. Istriku berangkat bersama anakku.

Ingatanku bergerak ke masa lalu di mana Pak Tohir masih hidup. Beliau orang yang baik, semasa hidup beliau selalu membantu sesama yang kesulitan, termasuk aku. Sekarang justru aku membalas kebaikan beliau dengan cara seperti ini. Untuk menghibur diri sendiri aku berfikir bahwa almarhum pasti akan memahami kesulitanku dan tentu akan memaklumi tindakanku yang berdasar keterpaksaan ini.

“Ayaaaaaah, ayaaaaah..!!!”

Suara teriakan anakku beradu dengan suara langkahnya yang tergesa.

“Ada apa Nak?”

Dengan nafas tersengal ia menghampiriku.

“Ppp, paakkk, Tohir..Mati..”

“Jenazah Pak Tohir sudah dikebumikan?”

“Pak Tohir mati suri pak, hidup lagi. Tadi pas mau dimasukkan ke liang lahat, mayatnya bergerak-gerak. Sekarang Pa Tohir sudah dibawa pulang ke rumahnya.”

Bagai tersambar petir di siang bolong. Tak pernah aku seterkejut ini dalam hidupku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hidup lagi dan siap menagih hutang.
@affarain : Padahal debut nipu tp langsung kena 😅
Heheh penipu kena karma
@alwindara : Malapetaka untuk Alis 😅
Duh mati suri
@zenera : Terima kasih bnyk Mbak, mudah2an bermanfaat 🙏
Ya Rabb.....aku speechless...keren pesannya
@suciasdhan : Mau ngasih surprise sama si Alis katanya 🤭
Waduh, hidup kembali
Rekomendasi dari Drama
Novel
Kelam(in)
Alfian N. Budiarto
Flash
Hutang Fiksi
Sugiadi Azhar
Flash
Sang Multitalenta
M. Ferdiansyah
Novel
Catatan Satya Manggala
Halimah RU
Novel
Gold
Jodoh
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Tinggi dari Awan
Yesno S
Novel
Siapa Tau?
Airlangga Kusuma
Novel
Bronze
The Pieces of Memories
Moon Satellite
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Skrip Film
yang Terbuang dan Hilang
Onet Adithia Rizlan
Novel
The Playmaking Defender
Fajar R
Novel
Bronze
Lost in Your Heart
Septa Putri
Novel
NAMIDA
Didik Suharsono
Novel
Gold
After School Club
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
DENDAM
Bhina Wiriadinata
Rekomendasi
Flash
Hutang Fiksi
Sugiadi Azhar
Flash
Lantai Keramik
Sugiadi Azhar
Flash
Sisa Hujan
Sugiadi Azhar
Flash
Harmonika Tua
Sugiadi Azhar
Novel
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Skrip Film
PEBINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Novel
40 Hari Bersama Arwah Suamiku
Sugiadi Azhar
Flash
Koran Pagi
Sugiadi Azhar
Flash
It's My Tackle
Sugiadi Azhar
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Flash
Di Kolong Ranjang
Sugiadi Azhar
Flash
SLURRPPP
Sugiadi Azhar
Flash
Setan Curhat
Sugiadi Azhar
Flash
Rapor Dari Tuhan
Sugiadi Azhar
Flash
Terkoyak
Sugiadi Azhar