Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Percakapan Tepi Jalan
3
Suka
9,047
Dibaca

"Aku benci lewat jalan depan toko wak kaji, Mak." Seorang anak berbaju putih lusuh bersungut.

"Kenapa, Le?" sahut wanita tua yang duduk sambil merapikan koran-koran bekas.

"Bau sekali di sana."

Dia tahu maksud cucunya. Di depan toko wak kaji ada penjual durian. Sudah berhari-hari sejak pedagang durian buka lapaknya di situ, cucunya tak berani lewat. Dia lebih memilih jalan memutar melalui rel kereta. Entah musim durian ke berapa tahun ini yang mereka berdua lalui tanpa bisa menyambutnya seperti orang lain. Memborong, pesta durian, mandi durian. Kalap. Seolah tahun depan tak bertemu durian lagi.

"Le, aku dapat ini tadi. Makanlah." Si bocah yang disapa tole, terbelalak. Senang. "Ketan durian!" pekiknya hampir membangunkan seluruh malam.

Ketan segumpal yang di atasnya diberi durian -- tepung dengan sedikit daging durian dicampur banyak perasa durian.

"Agak basi, Mak."

"Makanlah. Bukankah kita terbiasa dengan makanan basi."

Iya terbiasa. Tapi bukan untuk durian, buah yang paling tole inginkan.

Tole melahap semua sampai tandas. Mak Supi memandang sambil mengelus kaki kanannya yang lumpuh. Perut laparnya terus mendendangkan lagu kehidupan.

"Emak sudah makan?" Tiba-tiba tole teringat. Tiba-tiba dia merasa berdosa. Emak dengan kaki lumpuhnya pasti mencarikannya sisa durian. Emak yang perutnya selalu lapar. Durian membuatnya serakah malam ini.

"Mari kita tidur, Le. Hanya dengan tidur kita bisa makan apapun dalam mimpi."

Emak merapikan koran. Koran yang ia tata dengan pondasi mimpi. Inilah tempat tidur mereka, di atas trotoar, di tepi jalan. Emak dan tole pun mulai memejamkan mata, tersenyum pada semesta dan menyerahkan hidupnya pada jalanan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Merayan Dibalik Jemari
Diah Pitaloka
Flash
Percakapan Tepi Jalan
Tia Sulaksono
Novel
Bronze
Pelangi Senja dalam Renjana
Noura N
Novel
Bronze
Toxic Relationship
Yayah Rokayh
Flash
Bronze
Lebaran
Onet Adithia Rizlan
Flash
Hanya Singgah
Ujang Nurjaman
Novel
Nampek
Makrifatul Illah
Novel
Voice in Dream
Shireishou
Novel
Bronze
Cagliari: Hentakan Cinta di Segala Musim
Riskaninda Maharani
Novel
DANTE
Dewanto Amin Sadono
Flash
SELINGKUH
Embart nugroho
Flash
Bronze
Menunggu Moment
Lisnawati
Novel
Middle East
Eureika Kezia Sakudu
Novel
Cinta Beda Agama
Syitta khoir syahadatina
Novel
Bronze
Cinta dalam Kontrak
Suryaning Bawono
Rekomendasi
Flash
Percakapan Tepi Jalan
Tia Sulaksono
Flash
Pesawat yang Melintas di Depan Jendelaku
Tia Sulaksono