Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pertemuan
1
Suka
1,484
Dibaca

Aku berjalan menyusuri sepanjang jalan tanpa berhenti sama sekali. Rasa lelah di kaki ku tidak bisa aku rasakan karena rasa sakit di hati ku. Badan ku basah penuh dengan keringat dan air mata. Di sepanjang jalan aku tidak berhenti menangis. Menangisi masa depan yang telah aku impikan hancur seketika.

Aku bernama Zalea, aku telah menemukan pendamping hidupku bernama Fatih. Fatih adalah temanku sekolah. Kita pacaran dari jaman sekolah, terus kuliah dan sampai sekarang kita bekerja. Pertemuan pertama ku dengan Fatih adalah di kantin sekolah. Aku mau beli roti tapi uangku lupa ketinggalan di tas. Di sebelah ku ada Fatih, dia juga mau beli roti. Fatih bayarin sekalian rotiku. Dari situlah awal aku kenal dengan Fatih karena kita beda kelas.

Fatih yang duluan menyatakan perasaannya kepada ku, aku pun menerimanya karena aku juga merasakan perasaan yang sama. Fatih adalah laki-laki yang baik, sopan, pengertian dan bertanggung jawab. Setelah kita lulus kuliah dan sudah bekerja, Fatih melamar ku, rencana pernikahan kita kurang enam bulan lagi. Fatih ingin kita menikah pas di hari ulang tahun ku supaya pernikahan kita berkesan dan tidak terlupakan. Fatih sungguh romantis setiap aku ulang tahun kita selalu candle light dinner, dia juga sering membawakan bunga dan surprise berupa kado. Meskipun kadonya barang sepele tapi bagiku berarti.

Aku sungguh bahagia sekali dan merasa beruntung karena menemukan laki-laki seperti Fatih. Semua teman ku iri kepada ku karena pacar mereka tidak seperti Fatih.

Namun kebahagiaan itu hanyalah sementara dan semu belaka. Semua terungkap ketika aku bermain ke rumahnya sepupuku, aku mendapatkan hal yang tak terduga. Aku melihat Fatih sedang berpelukan mesra dengan sepupuku. Seketika itu aku langsung bertanya kepada mereka.

Mereka mengatakan yang sebenarnya bahwa mereka memang ada hubungan. Fatih mendekatiku untuk bisa lebih dekat dengan sepupuku melalui aku. Rupanya laki-laki yang kukira baik ternyata ada maunya. Fatih adalah orang yang bermuka dua.

Seketika itu aku langsung lari dan meninggalkan motor ku. Hati dan perasaan ku sangat sakit sekali. Aku dikhianati oleh orang-orang yang ku anggap penting di hidupku. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. Di dalam perjalanan aku meratapi nasibku.

Di sebuah momen pertemuan pasti ada momen perpisahan. Pertemuan kita sangat indah namun perpisahan kita sungguh sangat menyakitkan. Kenapa Fatih kau tidak bilang dari semula. Kenapa kau membohongi dan mengecewakan aku yang sungguh sangat mencintaimu dan mempercayaimu. Sungguh kau tega kepadaku

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Mirielle - The Drama Queen
Meriam Ester Lita Dumais
Flash
Pertemuan
Ika nurpitasari
Novel
Bronze
PATAH HATI SEORANG AKTIVIS
Embun Pagi Hari
Novel
Origami
Winter_Sprite
Novel
Symphony After the Storm
Natasya Regina
Flash
Bronze
Riku Hasegawa
Rafiahs
Cerpen
Seperti Seekor Kupu-kupu yang Hinggap Sebentar di Setangkai Bunga Kemboja Lalu Pergi dan Tak Pernah Kembali
Muhammad Adli Zulkifli
Novel
Besok Ayah Pulang
Khairul
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Novel
Blooming Hyacinth
Alline Elia
Novel
Bronze
10 Tahun
Sri Rokhayati
Novel
Love-A-Mia
Mpii
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Novel
Bronze
Tarian Pelangi
Enang Rokajat Asura
Novel
Setitik Cahaya Yang Meredup
sandra firnawati
Rekomendasi
Flash
Pertemuan
Ika nurpitasari
Flash
Kesendirian
Ika nurpitasari
Flash
Bronze
Kecewa
Ika nurpitasari
Novel
First Love
Ika nurpitasari
Flash
Tangga menuju surga
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Mencintaimu Dalam Diam
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Admire
Ika nurpitasari
Flash
Pintu
Ika nurpitasari
Flash
Stairway To Heaven
Ika nurpitasari
Novel
My assisten, I love you
Ika nurpitasari
Flash
Bronze
Lonely
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Journey
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Memories of love
Ika nurpitasari
Flash
Mirror
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Must be number one
Ika nurpitasari