Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Pintu
1
Suka
3,821
Dibaca

Di sebuah taman kota ada tiga orang remaja yang sedang ingin liburan. Tapi budget mereka pas-pasan. Mereka bernama Nia, Nur dan Nana. Mereka masih status sebagai pelajar di salah satu SMA di desa.

Nia mengawali pembicaraan. "Aduh liburan begini enaknya ke mana ya?"

"Enaknya ya jalan-jalan, ke mana gitu?" sambung Nana.

"Kayaknya liburan ke pantai enak ni menikmati deburan ombak dan matahari terbenam," jawab Nur.

"Enakan pergi keliling dunia nur," kata Nia.

"Memangnya keliling dunia nggk pakai uang Nia?" tanya nur.

"Ya nggk lah, kan aku punya pintu," kata Nia.

"Pintu apa Nia?" tanya Nur dengan ekspresi penasaran.

"Iya Nia, memangnya pintu apa yang bisa buat keliling dunia?" tanya Nana.

"Kalian tau pintu ke mana saja seperti punyanya Doraemon?" tanya Nia dengan ekspresi serius.

"Iya tau, memangnya kamu punya Nia?" tanya Nana.

"Kalau punya pintu ke mana saja kalian mau ngapain. Dari aku duluan, aku ingin keliling dunia lewat pintu itu. Jadi hemat ongkos tidak perlu jadi turis backpacker," kata Nia dengan antusias.

"Kalau aku punya pintu ke mana saja, aku ingin bertemu toko animasi kesukaan ku dan aktor Korea idolaku," kata Nur

"Kalau aku punya pintu ke mana saja. Aku ingin pergi ke masa depan dan masa lalu. Aku ingin mengetahui bagaimana hidup di masa lalu dan masa depanku. Aku akan belajar memanfaatkan waktu. Karena waktu itu sangat penting buat kita agar cara berfikir kita dalam memandang sesuatu bisa lebih rasional. Sekalian observasi siapa tau bisa memperbaiki dunia," kata Nana.

"Memangnya kamu punya pintu ke mana saja beneran Nia?" tanya nur dengan ekspresi penasaran.

"Kalau aku punya pintu kemana saja beneran, aku tidak di sini sama kalian. Aku akan berkeliling dunia dan memajang foto ku di status media sosial ku," kata Nia dengan ekspresi bahagia karena sudah membohongi teman-temannya.

"Aku kira beneran Nia, aku sampai sudah membayangkan. Membayangkan bertemu dengan masa muda orang tuaku di masa lalu," kata Nana dengan ekspresi kecewa.

"Aku juga sudah membayangkan ingin ikut Nia keliling dunia tanpa ongkos," kata Nur dengan ekspresi kecewa.

"Sudah teman-teman tidak apa-apa jangan kecewa. Meskipun kita tidak bisa melakukan impian kita. Tapi sekarang kita masih bersama dan masih bisa bersenda gurau bersama. Itu juga kenikmatan yang harus kita syukuri. Tidak perlu keliling dunia dulu baru bisa menikmati hidup. Dengan kebersamaan seperti ini saja itu sudah sebuah kenikmatan yang tidak bisa tergantikan," kata Nia.

Begitulah isi impian dan khayalan remaja. Mereka ingin menikmati sesuatu dengan instan tanpa usaha dahulu. Seperti memasak mie instan cepat dan tidak ribet.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Di Hadapan Cinta Semua Tubuh Sama
Ade Mulyono
Flash
Pintu
Ika nurpitasari
Novel
Bronze
Euforia
Varenyni
Novel
Bronze
1121681
Delta
Novel
Skenario Tuhan (Gadis 12 Kali Operasi)
Mega Kembar
Skrip Film
A Love Story
Nellamuni
Cerpen
Bronze
PELARIAN
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
Waktu Yang Berharga
Kokonoka
Novel
Bronze
Tanda tanya
Ferian ibrahim
Novel
Bronze
Aib anitaku
Yuwo
Flash
Renung
Kirana Putri Vebrianti
Novel
Kesempatan Yang Berulang
Mochamad Rizky Arrasyid
Novel
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Novel
Tiramisu Cake
Mita Vacariani
Novel
AYM
Ismahayati
Rekomendasi
Flash
Pintu
Ika nurpitasari
Flash
Cahaya Dibalik Senja
Ika nurpitasari
Flash
Bronze
Rasa yang tak pernah hilang
Ika nurpitasari
Flash
Be yourself
Ika nurpitasari
Flash
Misteri Penerbangan 709
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Lukisan Kehidupan
Ika nurpitasari
Flash
Stairway To Heaven
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Journey
Ika nurpitasari
Novel
First Love
Ika nurpitasari
Cerpen
Must be number one
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Mencintaimu Dalam Diam
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Cinta dan Lara
Ika nurpitasari
Flash
Kota Impian
Ika nurpitasari
Cerpen
Admire
Ika nurpitasari
Flash
Kesendirian
Ika nurpitasari