Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
pagi itu, hujan turun dengan lembut, menempelkan tirai air pada jendela kaca di apartemen kecil di lantai dua. Di dalamnya, ada seorang wanita bernama Clara, yang duduk di kursi malas sambil menatap ke luar. Pikirannya melayang pada hari-hari cerah yang sudah lama berlalu.
Saat Clara memeriksa jam tangan, matanya tertuju pada kalender di dinding. Ada tanda di hari ini: "Anniversary."
Kedai kopi di sudut jalan, tempat mereka pertama kali bertemu, adalah kenangan manis dalam hidupnya. Clara sering membayangkan dirinya duduk di sana lagi, menyeruput kopi sambil menunggu seseorang yang tidak pernah datang.
Belum lama ini, Clara mulai mencurigai bahwa hari itu adalah hari terakhir dia menunggu. Dia sudah siap untuk melupakan kenangan yang menyakitkan dan melanjutkan hidupnya.
Namun, saat dia berbalik untuk mengambil buku yang tergeletak di meja, bunyi ketukan halus di pintu membuat jantungnya berdebar. Clara membuka pintu dan di sana berdiri Daniel, dengan senyum lebar dan sebuah buket bunga.
"Mungkin aku terlambat," kata Daniel, mengangkat bunga sebagai pertanda permohonan maaf, "Tapi aku datang untuk merayakan hari ini bersamamu."
Clara terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Aku pikir kamu sudah pergi," katanya lembut.
Daniel melangkah masuk, "Aku tidak pernah pergi. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali."
Mereka duduk di meja kecil di dekat jendela, memandang hujan yang turun dengan lembut di luar, dan berbicara tentang mimpi-mimpi mereka, harapan-harapan yang telah hilang dan ditemukan kembali.
Hari itu, hujan bukan lagi simbol kesedihan, melainkan awal dari sebuah cerita baru. Di balik jendela yang berembun, Clara dan Daniel mulai menulis bab baru dalam kisah cinta mereka—bab yang penuh harapan, kebahagiaan, dan janji yang baru.