Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hari ini Ayah dan Bunda bercerita kepadaku jika bumi sedang bersedih. Aku tidak mengerti apa maksudnya bumi sedang bersedih.
Ayah dan Bunda tidak berhenti bercerita hingga aku bahagia bisa mendengar suara mereka.
"Nak, sekarang bumi sedang diuji sama Allah dengan adanya pandemi virus corona", Bunda mulai bercerita.
"Semua manusia di dunia ini sedang diberikan ujian yang berat dan banyak korban meninggal Nak", kata Ayah melanjutkan ceritanya.
"Awalnya Bunda takut dan merasa khawatir, tapi semua bisa diikhtiarkan dengan pencegahan agar tidak tertular dengan virus corona", terlihat wajah Bunda yang sedikit tersenyum.
"Virus corona ini bisa dicegah dengan sering mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, tidur tepat waktu, serta makan dan minum secara teratur. Paling terpenting menjaga jarak dengan orang lain. Inilah alasan Ayah dan Bunda tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting. Ayah selama ada pandemi ini juga bekerja dari rumah", Ayah menjelaskan lebih lengkap lagi.
"Nak, Ayah dan Bunda juga selalu berdoa saat selesai sholat berharap pandemi ini segera berakhir dan semoga semua manusia di dunia ini dilindungi sama Allah", kata Bunda sambil menangis.
Ayah yang berusaha menenangkan Bunda. Aku paham apa yang dirasakan oleh Bunda.
"Nak, Ayah dan Bunda selalu berdoa sama Allah berharap bulan depan saat kamu lahir ke dunia, ujian pandemi ini segera berakhir. Ayah dan Bunda berdoa juga saat kamu lahir dalam keadaan sehat."
Ayah dan Bunda rindu ingin bertemu kamu, Nak", Bunda menyeka air matanya dan sambil tersenyum mengelus aku yang masih ada dalam rahim Bunda.
Aku selama 8 bulan ini hanya bisa mendengar cerita Ayah dan Bunda dari dalam rahim Bunda. Aku berharap pandemi ini juga berakhir. Aku juga sangat rindu ingin bertemu Ayah dan Bunda di dunia. Aku ingin Ayah dan Bunda bisa tersenyum dengan kehadiranku.