Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
The Eyes
6
Suka
7,298
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Duuuaaar!!!”

Suara petir itu menggelegar hingga mematikan arus listrik. Gelap, hanya ada kilat petir yang menerangi rumahku.

Aku tertatih mencari lilin ke dapur. Genteng rumahku bocor, rambutku basah terkena air hujan.

Aku terus meraba seluruh tempat, Hingga akhirnya aku menemukan lilin itu di rak piring. Aku segera mengambilnya.

“Aw!” teiakku.

Seperti ada yang mencakar tanganku, aku segera mengambil lilin kemudian menyalakannya. Kulihat bekas cakaran itu dan ternyata kulitku berdarah. Aku segera pergi ke kamar.

Aku bercermin, kulihat rambutku basah lalu kusisir.

“Darah?” ucapku lirih.

Sosok bayangan putih seakan berlari di belakangku, aku segera menengoknya.

Lilinku mati. Sekarang benar-benar gelap.

Tok! Tok! Tok!

Aku kembali tertatih dalam kegelapan menuju ke pintu.

Perlahan kubuka pintu.

“Bruk!!!”

Aku terpental 2 meter dari pintu. Monster itu datang menerkam. Kakiku.

“Aaah!!” teriakku

Aku terbangun. Keringatku bercucuran. Kulihat sekeliling rumah, dengan lampu menyala terang. Kutarik nafas dalam-dalam. Kulihat tanganku, bekas cakaran itu nyta menggores punggung tanganku. Sedikit perih kurasa.

Kulihat secarik kertas di atas selimutku. Seperti biasa,

Kembalikan mataku!!!

Tulisan berwarna merah seperti darah yang masih segar itu terus menerorku. Sudah hari ke 7. Sejak aku tinggal di rumah ini.

Tok! Tok! Tok!

Aku kembali tercengang. Seluruh tubuhku merinnding kembali.

“Reisya, buka pintunya.”

Suara mamah setidaknya membuatku sedikit tenang. Aku pergi menuju pintu dan kubuka perlahan.

Kosong! Tak ada orang di sana. Nafasku kembali sesak. Takut setengah mati.

“Hahaha”

Aku segera membalikan badan.

Brak!

Pintu kamar tertutup. Aku segera membuka pintu namun nihil.

Aku melirikan mataku ke ranjang.

Terlihat seorang wanita cantik berambut panjang yang tertidur di sana. Tak lama seorang lelaki datang dan menghampirinya. Wanita itu terbangun.

“Ahhh! Tolong!” teriaknya kencang.

Wanita itu mencoba melarikan diri. Lalu lelaki itu mengajarnya, wanita itu dijambak dan kepalanya dihantamkan ke tembok hingga berdarah. Ia merintih kesakitan. Perlahan tangannya menuju sebuah meja, ia mengambil sebuah pisau kemudian ia mengangkat tangannya. 

Lelaki itu menangkisnya dan segera ia rebut pisau dari tangan wanita itu.

“Cleeb!”

Pisau itu ditusukan ke mata wanita itu. Perih dan sakit rasanya.Rintihan kesakitan terus menggaung di telinga.

Ia terbangun dari tempat duduknya. Matanya terlepas, ia berjalan dan mendekat ke arahku. Darahnya berceceran di lantai.

“Jangan! Aku mohon. Pergi!” teriakku berulang-ulang.

Ia terus saja mendekat. Aku melihat sebuah pisau di meja. Aku tertatih dan mengambil pisau itu. Ia terus merintih dan meminta tolong. Mendekat dan semakin mendekat.

“Apa ini yang kamu inginkan?” kataku seraya memegang sebuah pisau.

Aku benci melihat keadaan ini, aku benci melihat dunia ini. Aku ingin menutup semuanya, menutup setiap kekerasan yang aku lihat di depan mata, tamparan, jambakan, pukulan atau apapun yang membuat hidupku muak.

“Aaaaah!” teriakku.

Perih dan sakit. Mataku berdarah.

Mataku tak kuat lagi menahan perihnyia kehiaa. Perlahan kututup mataku.

***

Bayangan itu kembali terlihat, ternyata penderitannya bukan hanya saat

Wanita itu tersenyum melihatku. Matanya tak lagi berdarah. Cantik sekali, bola matanya utuh.

“Terima kasih” katanya lembut.

Aku terbangun. Semuanya gelap.

Sepertinya ada selang infus yang mengikat tanganku.

“Indera ke enam tidak melihat dunia lain dari matanya, tetapi dari mata batinnya. Walau kamu buta. Mata batin kamu tidak buta. Jaga matamu baik-baik!”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
The Eyes
Ika Karisma
Novel
Gold
Sing, Unburied, Sing
Mizan Publishing
Novel
Hilang di Malam Pertama
Mar Shahle
Flash
Bronze
Adel Tersayang
Egi David Perdana
Flash
Tuan Kepala Terbalik
Khairun Nisa
Flash
Hari Ibu
Dark Specialist
Novel
Bronze
Sesal
an sanaz
Flash
Bronze
Penulis Cerita Horor
bomo wicaksono
Novel
Bronze
Dongeng Tengah Malam
Maghfira Izani
Cerpen
Kutukan Keluarga: Sang Ratu Ular
Khairun Nisa
Novel
Bronze
Kuda Bisik~Novel~
Herman Sim
Novel
KISAH GADIS BISU DAN TULI
Aydhaa Aydhaa
Novel
Gold
We Have Always Lived in the Castle
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Perjanjian~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Wooley Dolley
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
The Eyes
Ika Karisma
Novel
Leyl the Writer
Ika Karisma
Flash
Merajut Asa
Ika Karisma
Skrip Film
LISTEN (SCRIPT)
Ika Karisma
Flash
Ik ben de Verrader
Ika Karisma
Flash
Marry & Tommy
Ika Karisma
Flash
Pelangi di Ujung Senja
Ika Karisma
Flash
Last Kiss
Ika Karisma
Flash
Little Girl
Ika Karisma
Flash
Zaara
Ika Karisma
Skrip Film
A Flower from Angel
Ika Karisma
Novel
Little Familly
Ika Karisma
Skrip Film
SIBLINGS (SERIES)
Ika Karisma
Skrip Film
Justice for Rose (Script)
Ika Karisma
Skrip Film
Underage Marriage (Scipt)
Ika Karisma