Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Hayyin Itu Spesial
0
Suka
1,405
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kuperhatikan dari jarak sepuluh langkah, derapnya semakin melambat. Lengannya terangkat menutupi kedua telinga. Badannya semakin merapat ke dinding lorong. Oleng. Aku mempercepat langkah. Meraih kedua bahu gadis tersebut, mencegahnya jatuh.

“Berisik.” Ia mengulang kata yang sama dengan gemetar. Dapat kurasakan, tubuhnya juga gemetaran.

Aku menengok ke kanan kiri. Berharap ada yang dapat menjelaskan situasi apa yang sedang aku hadapi sekarang.

“Hayyin!” Seorang laki-laki memanggil dari kejauhan. Ia mendekat dengan berlari. Kemudian mengambil alih gadis tersebut dariku. Menumpuk telapak tangannya di tangan Hayyin yang menekan telinga. “Tarik napas panjang, Hayyin. Nah, bagus. Lagi. Bagus. Ya, seperti itu.”

Aku mundur selangkah. Memperhatikan cara Win menenangkan Hayyin. Ia tampak sudah berkali-kali menghadapi situasi ini.

Perlahan, Hayyin mulai tenang dan tampaknya sudah kembali ke kesadaran semula. Tidak lagi meracau “berisik” seperti sebelumnya.

Win memasangkan earpods ke telinga Hayyin. “Maaf, aku datang terlambat,” katanya. “Kamu juga enggak membawa penyumbat telinga. Tidak apa-apa. Aku di sini bersamamu.” Win menenangkan Hayyin dengan kata-katanya. “Terima kasih. Kamu menemani Hayyin saat aku tidak ada.” Win beralih menatapku.

Padahal aku tidak melakukan apapun dan hanya terdiam bingung. Sebagai laki-laki yang menyukai Hayyin, tindakanku sama sekali tidak pantas diapresiasi.

Win membantu Hayyin berdiri. Kemudian mengantarnya masuk kelas. Lantas keluar lagi menemuiku.

“Maaf, ya. Tadi kamu pasti kebingungan,” katanya.

Aku menggeleng pelan. Memang kebingungan, tapi itu sudah berganti dengan kelegaan sejak Win datang. Jadi tidak masalah.

“Hayyin itu spesial,” lanjutnya. “Ia membutuhkan perlakuan khusus seperti tadi. Oh, ya, kamu sekelas dengan Hayyin, kan?”

Aku mengangguk.

“Kamu juga sudah melihat caraku menangani Hayyin saat sedang kambuh. Kedepannya, jika aku tak ada dan kamu melihat Hayyin meracau seperti tadi, tolong bantu dia, ya?”

Aku mengangguk lagi.

“Sebenarnya, aku tidak enak padamu. Tapi sekalipun aku pacarnya, tetap saja tidak bisa terus-terusan ada untuknya. Manusia selalu memiliki batas dan serba terbatas.”

Aku terdiam lama. Lama sekali.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
RESTU
Hudatun Nurrohmah
Novel
Gold
The Silent Wife
Noura Publishing
Novel
Your Answer is Me
William Oktavius
Flash
Hayyin Itu Spesial
Syafira Muna
Skrip Film
Jadi Wanita
R. Puspa Ayu
Cerpen
JANJI MELATI
Azalia Lenka
Cerpen
Sleeping Under the Rain
rintan puspita sari
Novel
After SUNSET
Siti Rohmah
Novel
Perjanjianmu Tahun Ini
Karine A.
Novel
Bronze
Terjerat Sugar Baby
Rita Cisan
Novel
SEPASANG BAYANGAN
Genoveva Dian Uning
Novel
Gold
Love Cake
Bentang Pustaka
Novel
LARAS
Hanik Kunjayana
Novel
Bronze
Make Me Go
anisa nabila putri
Novel
Selamat Pagi, Alen
Kavi M N
Rekomendasi
Flash
Hayyin Itu Spesial
Syafira Muna
Cerpen
Identitas Kedua Sang Master
Syafira Muna
Flash
Engklek
Syafira Muna
Novel
Limit: Rahasia Si Pencuri
Syafira Muna
Flash
Cita, Cinta, dan Realita
Syafira Muna
Flash
Back to The Day Before Today
Syafira Muna
Flash
Bronze
Lambat Bukan Berarti Tak Berguna
Syafira Muna
Flash
Egoisme Imajiner
Syafira Muna
Flash
Cinta Tak Terdefinisi
Syafira Muna
Flash
Dari Serulian, Untuk Rehan
Syafira Muna