Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Pelahap biografi
1
Suka
1,333
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Pelahap Biografi

Konon katanya, orang yang masuk ke dalam toko buku itu tidak pernah keluar lagi. Orang yang mencoba merubuhkan toko itu menghilang tanpa sebab. Hingga suatu hari, datang segerombolan anak-anak yang menatap bangunan tua itu dengan penasaran.

"Ini kenapa dah, kok ditutup, sampai dikasih palang begini?" tanya Anggi sambil mengetuk-ngetuk palang bambu yang mengunci toko buku itu.

"Ya nggak tau, yang punya nggak tau ada teknologi gembok, mungkin?" jawab Adri asal-asalan.

"Lah, enteng banget," celetuk Doni sambil mengangkat palang bambu itu. Badan bongsornya memang berguna.

Anggi langsung kegirangan, melompat-lompat menghampiri Doni. Anggi meminta agar Doni segera membukanya. Sedangkan, Adri mulai mengawasi keadaan sekitar. Barangkali ada yang melihat kelakuan mereka ketahuan.

Tidak ada orang disekitar. Letak toko buku itu memang di ujung kampung. Terpisah jauh dengan rumah-rumah yang ramai.

Krieettt... Pintu tua itu benar-benar terbuka sekarang. Anggi yang tadinya heboh mulai berpikir dua kali.

"Kita beneran masuk?"

"Masuk aja, toh nggak ada yang lihat. Andri, kamu masuk nggak?" jawab sekaligus tanya Doni.

Andri menoleh setelah bengong sesaat, "Nggak deh, aku jaga di sini aja, biar nggak ada yang ngunciin dari luar." sahut Andri.

Setelah mendengar jawaban Andri, Anggi dan Doni masuk ke dalam toko buku itu. Seperti yang diduga, tidak ada apapun di sana. Bahkan lantainya tidak berkeramik. Anggi berusaha agar tidak tersandung batu-batu yang menghalagi jalan.

"Raknya cuma satu ya, Don. Ini niat jualan apa nggak sih," celetuk Anggi.

"Mana bukunya biografi semua," sambung Doni

Tiba-tiba ada sekelebat bayangan hitam yang menjatuhkan helai-helai rambut melewati Doni dan Anggi. Bayangan itu berbisik dan hanya mengatakan, "Aku suka kalian, izinkan aku untuk menulis biografi kalian,"

Tubuh Doni dan Anggi merinding mendengar suara itu. Mereka tak sempat berkedip atau bergerak sedikitpun.

Seketika Doni dan Anggi lenyap, tergantikan oleh dua buku biografi yang tergeletak di tanah dan Andri yang diseret warga menjauh dari toko buku misterius itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Pelahap biografi
Cahya Fruzzetta
Novel
TEPUK TANGAN SELISIH LEVEL
Dversa
Cerpen
Pemburu Suara
zain zuha
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Novel
The miracle in Anfield
Raphael Juan Arga Butarbutar
Cerpen
NYXBANE: a Story of an Assassin
Sadille N. Mouren
Novel
Bronze
My Sweet Bodyguard
Poetry Alexandria
Flash
Bronze
Walid Di Tengah Badai
penulis kacangan
Flash
Bronze
Regulator Gas Elpiji
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kebenaran Tak Pernah Mati
Muhammad Ari Pratomo
Cerpen
Bronze
Dompet Yang Hilang
Muhazan Azali
Novel
Bronze
Di Balik Layar
Leona Fariz Pratama
Skrip Film
PERTUKARAN
Zi Chaniago
Flash
Bronze
Kopi Bintang
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Istri
Silvarani
Rekomendasi
Flash
Pelahap biografi
Cahya Fruzzetta