Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Jika seseorang akan pergi dan kebetulan dia adalah orang yang kamu sukai, apa yang akan kamu katakan?
Sampai jumpa lagi...
Atau selamat jalan...
Kalau aku...
Aku dan dia pernah bertemu sebelum di sekolah yang sama. Aku menyukai dia pada pandangan pertama.
Sampai pada akhirnya, aku melanjutkan pendidikan di tempat yang sama.
Seperti planet merkurius dan venus. Mengitari matahari yang sama tapi belum tentu saling kenal.
Aku menjalani masa pendidikan seperti biasa. Berusaha lebih tenang saja, tapi sebenarnya menggebu mau menyapa.
Siapa sangka ketika turnamen di sekolah kami sempat bertegur sapa. Bukan mengatakan hai atau apa, tapi hanya anggukan pertanda senior saja.
Gimana salah tingkahnya? Senyum- senyum sendiri sampai lutut yang sakit pun tak terasa.
Aku menjadi lawan kelasnya ketika turnamen voli di sekolah.
Ya tentu saja dia mendukung kelasnya.
Hingga keberanian diri muncul, aku memberanikan diri meminta nomornya pada seseorang yang ku kenal.
2013 masih zamannya ngerjain nomor telefon seseorang. Pura- pura jadi melati atau mawar.
Dia sangat ramah tapi tak banyak gombal atau apalah yang membuat seseorang suka atau jatuh cinta.
Itulah yang membuatku semakin yakin jatuh cinta padanya.
Diam- diam aku mencari tahu dengan siapa dia berpacaran. Dia tak terlihat dengan siapa pun. Di sekolah tampak sibuk belajar dan olahraga.
Waktu ujian semakin dekat, kelulusannya akan semakin cepat.
Kecemasan dari seseorang sepertiku yang menyukainya semakin terpacu.
Bagaimana jika kami tidak bertemu lagi, apakah hanya sebatas itu sajakah pertemuan dan rasa suka ku?
Hilang dan melebur bersama waktu.
Hingga sampai hari kelulusannya kami tetap berkomunikasi bukan sebagai mawar atau melati tapi menjadi diriku sendiri.
Memang benar kata orang, lebih baik di katakan dari pada merana entah sampai kapan.
Hari itu tempat di hari ulang tahunnya, aku bilang menyukainya sejak sebelum bertemu di SMA.
Entah kenapa jawaban darinya hanya membuatku sedikit kecewa tidak sebanding dengan rasa suka ku yang telah di tabung lama.
Dia menganggapku tak lebih dari seorang adik. Dia berterima kasih telah menyukainya selama itu.
Aku sangat lega tidak terluka...
Aku beruntung mencintai pria seperti dirinya...
Sampai sekarang aku tak menemukan yang sepertinya...
Bolehkah aku berhenti mencintaimu sekarang ?
Sebab aku belum bisa mencintai siapa pun sepertimu, berpindah hati itu perlu izin takut kau terlambat menyadarinya.
Sampai jumpa di lain kesempatan...