Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di sebuah bandara internasional, sepasang sahabat sedang menunggu jadwal terbang mereka di lobby. Karena merasa bosan, salah satu dari mereka memilih untuk bermain dengan game di ponselnya. "Hei, Hiza apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Sima kepada sahabatnya itu.
"Aku sedang bermain game, kamu lihat sendiri bukan?" Hiza menjawab tanpa menoleh ke arah Sima. Sima kesal karenanya dan berkata "Karena itulah aku bertanya, jangan hanya bermain game terus, kamu sudah bermain sejak tadi!" Sima mengeluh dengan perasaan benci yang cukup kuat.
Hiza tidak peduli dengan kata-kata Sima, dia terus fokus pada gamenya, mungkin dia merasa Sima mengganggu fokusnya dalam bermain game jadi dia mengabaikan Sima. Sima semakin kesal melihat dia diabaikan, jadi dia langsung merampas ponsel Hiza. "Apa yang maksudmu, Sima?" Hiza berkata dengan humor yang buruk.
"Oke, jangan marah. Aku punya sesuatu yang lebih menarik daripada game di ponsel mu ini." Kata Sima mencoba untuk menarik minat Hiza ke arah lain.
"Apa?! Katakan dengan cepat!" Hiza berkata dengan cemberut, dia akan meledak jika Sima mengatakan hal tidak berguna setelah itu. "Aku punya cerita yang sangat bagus untuk mu, Hiza." Sima berkata sambil tersenyum. Tanpa menunggu Hiza menjawab dia sudah melanjutkan. "Ini semacam cerita misteri yang rumit, tidak, walau bukan misteri tapi cerita ini jelas sangat rumit." Senyum sima semakin kuat ketika dia mengatakan itu.
"Kamu tidak berbohong, Sima? Lalu tunggu apalagi cepat ceritakan padaku!" Hiza terlihat terburu-buru. Dia sangat terobsesi terhadap hal-hal berbau misteri dan rumit semacam itu. "Hei, aku tahu kamu akan mengatakan itu. Baiklah, akan aku ceritakan." Sima tersenyum dan mulai menceritakan kisah itu kepada Hiza.
***
Pada suatu hari, di langit luas di tempat nan jauh. Di dunia antah berantah yang tidak pernah di ketahui manusia. Seekor burung dengan penampilan berwarna putih di seluruh tubuhnya, terbang dan menikmati kebebasannya sebagai burung di langit.
Burung itu merasa sangat gembira sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk bernyanyi dan mencicit dengan paruh tajam nan indah miliknya.
Berhari-hari, yang dia lakukan adalah terbang di langit, terus menerus menjelajahi luasnya dunia dan putihnya awan di sekitar nya.
Lalu, suatu ketika, dia bertemu dengan burung lain. Burung itu juga memiliki penampilan yang persis sama seperti dirinya, sekujur tubuhnya di tutupi dengan bulu putih tanpa warna lain sedikit pun.
Hal itu mengejutkan burung itu, tapi selain terkejut, itu juga membuatnya merasa bahwa itu adalah sebuah pertemuan.
Sebuah takdir yang menjadi miliknya, lalu dia memutuskan untuk mendekati burung tersebut. Dan tanpa adanya masalah sedikit pun, burung itu ternyata juga menyukai dirinya. Atau begitulah yang dia pikirkan.
Mereka terus bersama sejak saat itu.
Mereka menjadi pasangan yang selalu besama. Terbang bebas sebagai sepasang burung di langit yang luas nan indah.
Selain itu, burung yang ditemuinya adalah jenis yang sangat perhatian, dia sering mencarikan makan untuknya, membersihkan bulunya dari kutu, memperbaiki sarangnya, dia bahkan memeluk burung itu ketika tertidur bersama.
Burung pertama ternyata adalah burung betina, dan burung yang dia temui adalah burung jantan, mereka hidup berdua dengan semua perhatian dari si jantan yang tidak pernah habisnya.
Tapi, suatu ketika, si betina merasakan sesuatu.
Dia merasa dirinya tidak pantas untuk betapa baiknya si jantan.
Dia merasa bahwa kebahagiaan mereka tidak akan bisa dipertahankan jika si jantan terus bersama dia.
Pada akhinya, suatu hari burung betina tiba-tiba pergi meninggalkan burung jantan tadi!
Tapi, dia tidak pernah pergi menjauh, dan sering datang ke lokasi sarang yang mereka buat bersama sebelumnya.
Mengintip semua yang terjadi pada burung jantan.
Kemudian dia melihat sebuah pemandangan aneh.
Burung jantan tadi ternyata, dia... semua yang dia lakukan... tetap sama meski tanpa kehadiran burung betina di sisinya!
Itu mengejutkan si burung betina, karena tidak ada burung lain di sisinya tapi si jantan masih terus mematuk udara kosong di sekitarnya.
Gerakan itu diingat jelas oleh burung betina, itu adalah gerakan sama yang dilakukan burung jantan ketika sedang membersihkan dan mencari kutu pada burung betina.
Kemudian dia terus mengintip, dan semua yang dilakukan burung jantan sama persis seperti ketika mereka berdua masih bersama. Seolah dia sedang merawat orang lain.
Tapi.
Tidak ada burung lain di dekatnya kecuali keberadaan burung jantan itu sendiri!
Keesokan harinya burung betina kembali mengintip, dan dia menemukan bahwa, burung jantan terus mengulangi apa yang dia lakukan... tidak ada yang berubah sedikit pun.
Dia terus melakukan itu seolah sedang bersama pasangannya.
Kemudian perlahan burung betina mengetahui siklus itu dari awal memang sudah terjadi, hanya saja dia secara tidak sengaja terjebak di dalamnya.
Ternyata burung jantan tersebut pernah memiliki pasangan tetapi entah kenapa, tiba-tiba suatu hari pasangannya menghilang.
Dia merasa bingung, kenapa dengan semua perhatian yang dia berikan padanya, tetapi pasangannya tetap menghilang dan pergi darinya.
Setelah itu si jantan akhirnya memutuskan untuk tetap mengulagi, melakukan apa yang dia lakukan kepada pasangannya sebelumnya.
Dan terus berharap jika dia melakukan itu, mungkin suatu saat pasangannya akan kembali, jika saja dia melihat apa yang dia lakukan.
Burung jantan itu memimpikan bahwa pasangannya terus mengintip apa yang dia lakukan dan hanya bersembunyi darinya.
Karena itulah dia terus mengulangi siklus itu dan bersikap seolah pasangannya masih bersamanya, tetapi, perlahan dia mulai kehilangan jiwanya.
Dan pengulangan siklus perlahan mulai menghitung mundur usianya!
Pada akhirnya, burung jantan itu kehilangan nyawanya 10 tahun setelah siklus itu!
Tapi, siklus itu sendiri tidak berhenti dengan menghilangnya si burung jantan.
Mungkin langit menganggap bahwa burung jantan itu terlalu menyedihkan, dia mengabadikan semua proses sepuluh tahun kesedihan burung jantan itu dalam siklus abadi.
Dan setiap hewan serta makhluk apapun akan bisa menyaksikan dengan matanya bagaimana itu semua, berharap jika suatu hari pasangan si jantan akan kembali dan menyaksikan hal itu juga.
Tapi, hutan mengetahui lebih dari langit, bahwa... semua yang dilakukan si jantan, pasangannya telah datang dan menyaksikan semuanya.
Semua yang dilakukan burung jantan ketika dia meninggalkannya, burung betina itu terus mengintip dan kembali setiap hari, ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan burung jantan hari ini.
Sampai burung betina mengetahui bahwa si burung jantan ternyata pernah kehilangan pasangan nya!!!
Bersambung!
Tuan MU : Kalimat akhir itu familiar, bukan?