Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Mantan yang tak Pernah Pergi
9
Suka
18,051
Dibaca

Lorenzo menatap pintu tanpa berkedip sedikit pun. Ia masih menantikan sosok Angelina. Gadis yang dulu bisa membuatnya berjerawat berminggu-minggu hanya dengan mengingat cemberutnya.

Kau di mana Angelina? Lorenzo bergumam. Apakah kau memang tidak pernah merindukanku? Suaranya sudah mulai parau. Ia terdiam beberapa saat. Jangan-jangan Angelina sudah ....

Lorenzo tak berani meneruskan kalimatnya. Sampai ke titik pasti akan menyakitkan. Hatinya tak siap kehilangan lagi. Lebih baik aku mati saja kalau itu terjadi, katanya.

Satu jam berlalu lagi. Angelina belum juga muncul. Oh Tuhan, ucap Lorenzo, apakah Angelina meragukan cintaku? Bukankah Angelina sendiri mengakui kalau dia masih menyimpan 17 surat cinta yang kukirimkan padanya?

Lorenzo memegangi kepalanya. Tubuhnya perlahan-lahan ambruk di samping meja. Ia mencoba berdiri, tapi kakinya tidak sanggup lagi menopang tubuhnya. Sudah hampir seminggu lambungnya tak berjumpa makanan.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Lorenzo meraih pulpen dan secarik kertas di atas meja lalu menulis: Aku mencintaimu Angelina. Selamanya.

Tangan Lorenzo terkulai. Pulpen terlepas. Kelopak matanya perlahan-lahan meredup. Pada saat bersamaan, sesosok bayangan muncul dan langsung menghampirinya. Mungkin malaikat pencabut nyawa, pikirnya sambil tersenyum sinis. Ia sudah tidak takut mati. Lorenzo bahkan menantang sosok itu, Ayo! Cepat cabut nyawaku. Tidak ada gunanya lagi aku hidup. Angelina sudah membenciku. Ayo! Kenapa diam saja? Kau ingin menyiksaku? Membuatku menderita? Hahaha. Kau salah. Tidak ada lagi rasa sakit yang lebih sakit yang bisa kurasakan. Kehilangan Angelina adalah penderitaan terbesarku.

Lorenzo terdiam. Bayangan itu tertawa. Aku memang pantas ditertawakan, ujar Lorenzo. Tertawalah sepuasmu!

Mata Lorenzo sudah terpejam. Ia meracau sesaat sebelum berkata, Angelina, kutunggu kau di kehidupan kedua. I love you.

Bayangan yang berdiri di belakangnya kembali tertawa. Dan, semakin lama suara tawa itu semakin besar.

Lorenzo membuka matanya. Mendongak. Wajahnya pucat seketika. Ia tergagap melihat Sonya, istrinya sudah berdiri di depan hidungnya sambil berkacak pinggang. Katanya, Eh, sudah pulang, Sayang?

Sonya tampak kecewa. Jadi kau masih mengingatnya?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Mantan yang tak Pernah Pergi
Mario Matutu
Novel
Bronze
Putih Polos Avicenna
Ravistara
Novel
Bronze
STILL YOU
Siti nurhasanah
Flash
Cium
nirjana
Cerpen
Hari Ini Koran Tidak Datang
Hasan Faizal
Novel
Bronze
Keikhlasan Cinta
ine dwi syamsudin
Cerpen
Bronze
Yang telah gugur akan pergi, yang masih ada akan tetap bertahan
Aldika R
Cerpen
Keputusannya adalah Tidak Mencintaiku
Saphire
Skrip Film
ANOTHER STORY OF PRINCESS
Cassandra Reina
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya
Novel
I WILL BECOME THE KING'S FAVORITE MISTRESS
Wisteria
Skrip Film
Bakti Ayah Belia (Screenplay)
Chika Manupada
Flash
Cinta di Negeri 1001 Malam
annastasia
Flash
Dreaming
just a author
Flash
Terikat Oleh Waktu
Anisah Ani06
Rekomendasi
Flash
Mantan yang tak Pernah Pergi
Mario Matutu
Novel
Bronze
Anting Kiri
Mario Matutu
Flash
Malam Pertama Riana
Mario Matutu
Novel
SURAT CINTA UNTUK ISTRIKU
Mario Matutu
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Bronze
Hari Pertama Sekolah
Mario Matutu
Skrip Film
ANTING KIRI (SCRIPT)
Mario Matutu
Skrip Film
JATUH CINTA ANTARA BANDUNG DAN JOGJA
Mario Matutu
Flash
Ibuku Ingin Menantu Bisu, Buta, dan Lumpuh
Mario Matutu
Flash
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Novel
Bronze
PATAH HATI SEORANG DEMONSTRAN
Mario Matutu
Novel
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Novel
Bronze
RAHASIA
Mario Matutu
Novel
Bronze
Karena Kirana
Mario Matutu