Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Mantan yang tak Pernah Pergi
9
Suka
11,535
Dibaca

Lorenzo menatap pintu tanpa berkedip sedikit pun. Ia masih menantikan sosok Angelina. Gadis yang dulu bisa membuatnya berjerawat berminggu-minggu hanya dengan mengingat cemberutnya.

Kau di mana Angelina? Lorenzo bergumam. Apakah kau memang tidak pernah merindukanku? Suaranya sudah mulai parau. Ia terdiam beberapa saat. Jangan-jangan Angelina sudah ....

Lorenzo tak berani meneruskan kalimatnya. Sampai ke titik pasti akan menyakitkan. Hatinya tak siap kehilangan lagi. Lebih baik aku mati saja kalau itu terjadi, katanya.

Satu jam berlalu lagi. Angelina belum juga muncul. Oh Tuhan, ucap Lorenzo, apakah Angelina meragukan cintaku? Bukankah Angelina sendiri mengakui kalau dia masih menyimpan 17 surat cinta yang kukirimkan padanya?

Lorenzo memegangi kepalanya. Tubuhnya perlahan-lahan ambruk di samping meja. Ia mencoba berdiri, tapi kakinya tidak sanggup lagi menopang tubuhnya. Sudah hampir seminggu lambungnya tak berjumpa makanan.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Lorenzo meraih pulpen dan secarik kertas di atas meja lalu menulis: Aku mencintaimu Angelina. Selamanya.

Tangan Lorenzo terkulai. Pulpen terlepas. Kelopak matanya perlahan-lahan meredup. Pada saat bersamaan, sesosok bayangan muncul dan langsung menghampirinya. Mungkin malaikat pencabut nyawa, pikirnya sambil tersenyum sinis. Ia sudah tidak takut mati. Lorenzo bahkan menantang sosok itu, Ayo! Cepat cabut nyawaku. Tidak ada gunanya lagi aku hidup. Angelina sudah membenciku. Ayo! Kenapa diam saja? Kau ingin menyiksaku? Membuatku menderita? Hahaha. Kau salah. Tidak ada lagi rasa sakit yang lebih sakit yang bisa kurasakan. Kehilangan Angelina adalah penderitaan terbesarku.

Lorenzo terdiam. Bayangan itu tertawa. Aku memang pantas ditertawakan, ujar Lorenzo. Tertawalah sepuasmu!

Mata Lorenzo sudah terpejam. Ia meracau sesaat sebelum berkata, Angelina, kutunggu kau di kehidupan kedua. I love you.

Bayangan yang berdiri di belakangnya kembali tertawa. Dan, semakin lama suara tawa itu semakin besar.

Lorenzo membuka matanya. Mendongak. Wajahnya pucat seketika. Ia tergagap melihat Sonya, istrinya sudah berdiri di depan hidungnya sambil berkacak pinggang. Katanya, Eh, sudah pulang, Sayang?

Sonya tampak kecewa. Jadi kau masih mengingatnya?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Buahahahahahaha
Ketauan sama istri. 🤭
O o, ketahuan 😆
Gagal move on 😅
Rekomendasi dari Drama
Flash
Mantan yang tak Pernah Pergi
Mario Matutu
Cerpen
Aspal Merah
Alysya Zivana Pranindya
Flash
Bronze
JAKARTA
Deeta Pratiwi
Flash
Rintangan Penyanyi Berbakat
Imajiniaindoinesia
Flash
Rumah Tanpa Suami
Sika Indry
Flash
Sejatinya Keindahan
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Perjalanan dengan Si Ratu Pamer
Nana Sitompul
Novel
Bronze
Seni
Eneng Anita
Novel
Bronze
Harga Sebuah Pelukan
Iir
Novel
Ohana
A. Tenri Ayu
Flash
Bronze
(Hanya) Pendamping Wisuda
Dian Eska
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Kisah Nyonya Nredom
Habel Rajavani
Novel
DUA PILIHAN
ArsheilaW
Rekomendasi
Flash
Mantan yang tak Pernah Pergi
Mario Matutu
Novel
Bronze
RAHASIA
Mario Matutu
Flash
Malam Pertama Riana
Mario Matutu
Flash
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Flash
Ibuku Ingin Menantu Bisu, Buta, dan Lumpuh
Mario Matutu
Novel
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Skrip Film
ANTING KIRI (SCRIPT)
Mario Matutu
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Bronze
Karena Kirana
Mario Matutu
Novel
Bronze
Anting Kiri
Mario Matutu
Novel
Bronze
PATAH HATI SEORANG DEMONSTRAN
Mario Matutu
Novel
Bronze
Hari Pertama Sekolah
Mario Matutu
Skrip Film
JATUH CINTA ANTARA BANDUNG DAN JOGJA
Mario Matutu
Novel
SURAT CINTA UNTUK ISTRIKU
Mario Matutu