Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Potret di Ujung Senja
0
Suka
1,350
Dibaca

Sudah beberapa kali aku menemaninya memotret senja di atas bukit ini, tangannya yang lihai sibuk menangkap pemandangan indah di kaki langit menggunakan kamera .

"Mengapa hanya senja yang kamu potret Lim "

Ujarku padanya yang membalas dengan senyuman lalu mengelus rambutku yang berantakan oleh angin.

" Kamu tau tidak Mel? Setiap senja itu memiliki pesonanya sendiri"

Ucapanya sambil sesekali memotret .

"Bagiku sama saja,"

Dia tersenyum lagi dan aku jatuh cinta lagi dengan senyumnya, meskipun sudah beberapa hari aku ke bukit ini bersamamu, kamu tak pernah melewatkan satu hari pun untuk memotret senja,

" Mel, kita bisa membeli jam tapi tidak dengan waktu,jadi selagi kita bisa menikmati waktu damai seperti ini kita harus bersyukur sayang".

Aku terdiam dan menyandarkan diri di pundaknya,

" Aku bisa jawab apa Lim, aku tidak bisa menolak bujukanmu untuk memburu senja "

Setelah hari itu kita berhenti memburu senja,aku kembali berkuliah di kota sedangkan kamu melanjutkan studi mu di Jakarta, aku hanya bisa puas memandangi mu lewat layar ponsel,dan bermesraan lewat ketikan .

Hubungan jarak jauh yang di selingi suka duka selama tujuh tahun terasa begitu berat bagiku yang selalu merindukan pertemuan kita.

Hingga beberapa bulan kemudian kabar mu pun hilang dan aku mulai resah,namun tetap ku perjuangkan kepercayaan dan kesetiaan hubungan ini.

Aku salah mengira cerita cinta kita sama seperti novel Romantis lainnya,setelah bertaun memendam rindu kemudian kita akan bersatu.

" Mel,Ibuk mau bicara sama kamu,"

Aku duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"Ada apa buk? "

Kulihat wajah ibuku tampak serius dan gelisah.

" Kamu masih pacaran dengan Alim? "

Aku mengangguk pelan,ku dengar helaan nafas panjang di bibirnya,

" Mel,ibuk tadi kepasar bertemu dengan bibi Alim, dia baru saja pulang dari Jakarta dua bulan yang lalu, kau tau apa yang dia katakan? katanya Alim sudah menikah dengan gadis Jakarta dua bulan yang lalu. "

Jantungku berhenti berdetak mendengar ucapannya, aku sulit bernafas,rasanya beberapa detik yang lalu sebuah batu besar menghantam kepala ku, aku hanya terdiam kaku ,ibu yang mengerti memelukku dan menangis namun ucapannya tak terdengar sedikitpun di telingaku yang mendadak tuli.

Aku mengurung diri di kamar menangismu setiap saat, lantas apa yang harus ku lakukan dengan hati yang hancur tanpa sisa ini Lim?,kesetiaan tujuh tahun lamanya kamu balas dengan luka yang begitu dalam untukku,mengapa tak kau katakan sedari dulu jika tidak pernah mencintaiku mengapa harus seperti ini luka yang kamu berikan.

Berkali-kali aku menelpon mu namun nihil tak ada satupun panggilan yang masuk.

Setengah tahun kemudian aku berusaha menguatkan diri,ku anggap kamu sudah mati di hidupku,aku berjuang sendiri melanjutkan studi dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota.

Ekonomi ku sudah membaik keluargaku bahagia meski sedikit khawatir dengan diriku yang enggan bergaul dengan lelaki, ibuku terkadang berusaha mengenalkan anak temannya namun ku tolak dengan sopan.

" Mel, lu mau sampai kapan kek gini? ,Gak semua cowok seperti dia Mel ,"

" Sudahlah Jane aku sedang tidak ingin berdebat "

Jane menghela napas dan melanjutkan makannya.Ku kira semua bakal baik-baik saja tapi ternyata salah,kamu tiba-tiba kembali ,berteriak memohon bertemu dengan ku di luar pagar ,ayahku dengan sigap menghadang mengancam akan memukulmu namun kamu terus mengusik .

Entah keberanian dari mana yang membuatmu berusaha bertemu denganku di setiap kesempatan hingga aku memutuskan untuk bertemu dengan mu.

" Mel,tolong izinkan aku menjelaskan semuanya"

Kamu memohon dengan wajah memelas,namun aku hanya diam dengan wajah yang datar.

" Tidak akan ada yang berubah Lim "

Ucapku dingin dan kamu terdiam sesaat,ku lihat wajahmu kecewa namun itu tak sebanding dengan rasa sakitku.

Kamu bercerita dengan menundukkan kepala, alasan mengapa tiba-tiba menghilang setengah tahun yang lalu,kamu di jebak seorang wanita saat melakukan pendakian gunung di suatu acara kampus, setelah berdebat panjang dengan keluarga si perempuan akhirnya kamu memutuskan untuk menikahi wanita itu,yang ternyata sedang hamil,ibumu sakit keras sehingga kamu harus meminjam kepada mertuamu yang merupakan konglomerat di jakarta, sebelum hutang itu lunas kamu terpaksa tetap bersama wanita itu hingga ia melahirkan dan hutangmu lunas, kamu merasa menyesal karna sudah berbohong lalu memutuskan untuk kembali dan menjelaskan semuanya.

Berharap aku akan mengerti dan memaafkan semua kesalahanmu.Tapi aku yang harus minta maaf Lim,karna tak pernah sedikitpun aku berniat untuk memaafkan mu selamanya.

Aku tinggalkan kamu yang menangisi kesalahanmu,ku lepas semua hal yang berhubungan denganmu, kenangan manis ataupun pahit aku terlalu sakit untuk mengingatnya.

Sampai suatu hari teman lama ku berkunjung kerumah menyampaikan niat baik untuk melamar dan aku menerimanya aku tidak lagi mementingkan cinta dan perasaan sebab aku tau akan terluka seperti apa nantinya, namun ternyata Reza lelaki yang tepat untukku,dia tak pernah mengeluh dengan sikap dinginku ,ternyata sikapnya yang lembut dan penyayang meluluhkan hatiku yang sudah lama beku.

Kami menikah dan mulai hidup dengan baik,tak sedetikpun aku mengingatmu hingga akhirnya sebuah berita mengejutkan datang,kamu memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari apartemen tempatmu tinggal bersama anak dan istrimu.

Istrimu datang bertamu di rumahku Lim ,setelah dua hari pemakamanmu ia menangis sembari memeluk gadis kecil di tangannya.

" Dia tidak pernah mencintaiku Mel, tak pernah sekalipun dia menyentuhku,maafkan aku Mel,aku tau aku sangat berdosa meminta maaf pun tidak akan cukup untuk mengembalikan semuanya,"

Dia terisak bersimpuh di kakiku yang bengkak, karena sedang hamil besar, aku menangis tak tau apa yang harus di katakan,hanya mampu memeluk tubuh istrimu Lita.

Dia menceritakan dirinya yang ketakutan karna hamil di luar nikah, pacarnya kabur keluar negri ia tau dirinya akan di benci keluarga dan teman-temannya lalu dia menjebakmu ,tau bahwa kau membutuhkan uang untuk ibumu lalu ia memanfaatkan semuanya untuk mengikatmu.

Lita memberikan sebuah kotak berat saat ia berpamitan untuk pulang,aku membukanya di malam hari bersama Reza ,dan di dalamnya sebuah buku tebal berisi puisi indah tentangku dan kamu, ada kamera yang tak lagi kamu gunakan setelah perpisahan kita dan juga setumpuk foto yang memperlihatkan diriku di sana berlatarkan cahaya senja yang indah.

~ Seperti senja,kau selalu saja mempesona dan aku gagal untuk tidak jatuh cinta .

ALIM.

Dan begitu juga denganku yang gagal membenci mu Lim .

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Potret di Ujung Senja
Uwiyma
Novel
Bronze
Antara Aku, Kamu, dan Corona
Mery Nurfa Dilla
Novel
Gold
Sejujurnya Aku...
Bentang Pustaka
Novel
My Prince My Bodyguard
Lisna W Amelia
Novel
Yang Tak Fana Adalah Cinta
Anditya
Novel
The Beast & Four Knights
Nunahsana
Novel
Do I Know You?
Isabel J
Novel
Keysha
nesya ekda
Cerpen
CINTA DIUJUNG BANGKA
ahmad bahroni
Novel
Bronze
LIFE OF NADIA (extended version)
mr. putri
Novel
Gold
For Better or Worse
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Biarkan Aku Mencintaimu
Syafina novita sari
Cerpen
Bronze
Cinta Anak 6 tahun
Aisyah swan
Novel
Labirin Kosmos: Janubi & Syamali
Faiz el Faza
Novel
FIREWORK IN THE LAST NIGHT
Meria Agustiana
Rekomendasi
Flash
Potret di Ujung Senja
Uwiyma
Novel
fall in love with my enemy
Uwiyma
Novel
Isak Pilu Gadis Merah
Uwiyma