Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SUATU hari, ketika ia baru menghabiskan sarapannya, Luo melihat seorang bocah melintas di jalan kecil di belakang rumahnya. Sejak Bik pindah setahun lalu, ia tak pernah punya teman main lagi.
"Hei, kamu mau ke mana? Ayo sini, kita main petak umpet!" Mungkin ajakannya akan terdengar tidak sopan untuk orang yang bahkan belum berkenalan.
Di luar dugaan, anak itu memutar badan dan menghampiri Luo. "Benarkah? Aku sudah lama tak main petak umpet!" Anak itu tampak girang.
"Ayo! Siapa yang mau jaga duluan?"
"Aku saja," balas anak itu.
"Oke!"
"Kuhitung sampai sembilan ya..."
Satu....dua...tiga...empat....
Luo berlari mencari tempat terbaik untuk bersembunyi.
Lima...enam...tujuh....delapan...
Ia menemukan sebuah lemari tua di dalam gudang perkakas. Entah sejak kapan lemari itu ada di saja. Tapi itu tak penting, pikir Luo. Yang jelas ia sudah menemukan tempat terbaik untuk bersembunyi.
Sembilan!
Luo masuk ke dalam lemari berdebu. Dan tak seorang pun bisa menemukannya sejak saat itu. **