"KENAPA orang ini mengirim surat di dalam botol?" Piv bertanya-tanya begitu menerima paket botol berisi surat itu dari kurir pos. 

Tapi Piv terlanjur penasaran - dan mungkin itulah tujuan si pengirim - sehingga ia langsung menarik keluar surat tersebut. 

Siapa pun yang menerima dan membaca surat ini, kau adalah orang yang beruntung. Karena seumur hidupku, inilah kali pertama aku menulis surat, dan surat ini kutujukan untukmu!

Satu paragraf yang terdiri dari dua kalimat. Ya, hanya itu yang bisa dibaca Piv di dalam surat yang barusan ia terima. 

Surat yang aneh, pikir Piv, lalu berjalan mondar-mondir, mencari ide untuk membalas surat tersebut. 

Aha! Sebuah ide brilian tiba-tiba mekar di benaknya. Ya, aku akan menyalin kalimat yang sama untuk membalas surat iseng tersebut, ujarnya lalu tergopoh-gopoh menuju meja kerjanya. "Rasain, kau kukerjain!" 

Selesai menulis, Piv memasukkan gulungan kertas itu kembali ke dalam botol dan membungkusnya rapi. Ia bergegas keluar dan dilihatnya kurir tadi masih berdiri di sana, menunggu. 

"Seminggu lagi aku akan kembali membawa surat balasan untukmu," ujar si kurir begitu menerima paket yang diserahkan Piv. 

Piv tertawa keras, lalu kembali masuk. 

Si kurir mengayuh sepedanya sedikit menjauh lalu memutar dan kembali berhenti di depan rumah Piv. "Paket!" serunya. 

Piv akan berlari keluar, tergopoh-gopoh. Begitu membuka isi paket itu, ia akan mengernyitkan dahi, "Kenapa orang ini mengirim surat di dalam botol?" *