Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hanya dengan kalah cepat saat ingin membantu orang lain justru membuat Raja dengan mudahnya jatuh hati pada teman sekampusnya.
"Ibu mau menyebrang jalan juga ya? Mau saya bantu?"
Melihat Cinta lebih dulu menawarkan bantuan pada perempuan tunanetra yang ingin menyebrang jalan, Raja langsung menghentikan langkahnya dan terpaku.
Dari sekian banyak orang yang berlalu lalang di trotoar yang ramai ini, dan dari sekian banyak orang yang mengabaikan tunanetra yang terlihat sedang kesulitan ingin menyebrang di jalan raya yang ramai, hanya Cinta yang hatinya dengan cepat tergerak ingin menolong.
Meski sedikit kalah cepat, entah kenapa hati Raja terasa hangat melihat Cinta sedang kesulitan mencoba menyebrang di jalanan yang ramai.
Padahal gadis ini juga butuh bantuan ketika mau menyebrang di jalan raya yang sangat ramai, tapi dia sekarang justru mencoba membantu orang lain yang lebih tidak bisa menyebrang seorang diri.
Raja melangkah mendekat sambil tersenyum geli, "Jam segini jalanan sangat ramai ya? Bagaimana kalau kita menyebrang bersama-sama saja?"
Cinta terlihat terkejut sejenak kemudian menunjukkan senyum malu karena sudah tertangkap basah masih sulit menyebrang jalan padahal sudah menjadi mahasiswi semester akhir yang mau lulus kuliah.
Sambil menahan tawanya, Raja mulai berjalan untuk menyebrang jalan dengan dua orang yang mengikutinya.
"Terima kasih banyak untuk kalian berdua karena sudah membantu."
"Iya, sama-sama, Bu. Tolong hati-hati di jalan ya, Bu!"
Dalam diam Raja memperhatikan wajah Cinta yang masih menunjukkan raut khawatir. Padahal selama masa kuliah, Raja bahkan tidak pernah sekalipun menyapa atau mengobrol dengan Cinta walau mereka pernah mengambil kelas yang sama, tapi sekarang netra Raja seolah tak mau lepas untuk terus melihat Cinta.
"Um, makasih ya udah membantuku."
Raja tak dapat menahan diri untuk mengusap kepala Cinta yang memiliki tinggi hanya sebahunya, "Aku juga berniat menolong ibu tadi kok, tapi aku sedikit kalah cepat darimu."
Cinta menunduk untuk menutupi rona wajahnya, "Padahal aku sendiri nggak bisa nyebrang, sok bangat aku ya mau main menolong orang lain begini?"
Dibanding sok, kebaikan hati Cinta lah yang justru membuat Raja merasa terpesona dan sangat tertarik untuk mengenal gadis ini lebih jauh lagi, "Itu yang membuatku langsung suka padamu, Cinta."
"Huh? Apa Raja mengatakakan sesuatu? Maaf aku nggak begitu dengar."
Raja menjauhkan tangannya sambil menggeleng. Meski suaranya telah teredam oleh suara mobil dan motor yang sedang berlalu lalang, dia justru bersyukur, karena dengan ini dia bisa melakukan pendekatan dulu sebelum mengatakan perasaannya pada momen yang lebih tepat.