Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Bronze
Hantu galau
2
Suka
410
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam minggu, malam yang sangat dinatikan bagi para pemuda dan pemudi. Tapi, tidak untuk para jomlo yang terus berharap seperti kodok, mengharap hujan deras.

Krok, krok, krok.....

Suara kodok membantu inginku agar hujan. Garing!

Tik,...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
hahahahhaha
jomblonya udah berkarat, jd ampe hntu aj gk tega liatnya kakwkwk
Dinantikan. Jomblo.
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Bronze
Hantu galau
penulis kacangan
Cerpen
ANAK EMAK
Endah Wahyuningtyas
Flash
Ayam kampus
Bungaran gabriel
Flash
Tawa Tiwi
Binar N
Flash
Bronze
Serial Jono Depp
Onet Adithia Rizlan
Cerpen
Bronze
Serenade Untuk Hafizah
Ravistara
Cerpen
Bronze
Indekos
Nisa Dewi Kartika
Flash
Katanya, Bisa Cantik Karena Bedak
Dita Xian
Cerpen
Bronze
Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Galon vs Gas Melon
Claire The
Flash
Bronze
Pesawat Terbang Pembawa Kejutan
Siti rokhmah
Cerpen
Celana Dalam yang Hilang
Nadya Wijanarko
Flash
Keran
Mata Panda
Komik
Bronze
SMKPreet
lam21 EnT
Flash
Papa Pungut
Lovaerina
Rekomendasi
Flash
Bronze
Hantu galau
penulis kacangan
Novel
Kepompong
penulis kacangan
Novel
Tetangga Jangan Gitu
penulis kacangan
Flash
Bronze
Untuk sebuah senyuman
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Gadis Gila dan Ajal
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Formalitas di atas ranjang
penulis kacangan
Flash
Bronze
Memadu kasih
penulis kacangan
Flash
Bronze
Brandal yang tersakiti
penulis kacangan
Flash
Bronze
Hantu koplak
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Kado untuk Ayah
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Pergilah Kasih Kejar Keinginanmu
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Sebatang Kara
penulis kacangan
Cerpen
Bronze
Perwakilan rindu di pelupuk mata
penulis kacangan
Flash
Bronze
Karena 271 Triliun
penulis kacangan
Flash
Bronze
Pocong lupa jati diri
penulis kacangan