Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Setahun berlalu
0
Suka
111
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dan tanpa terasa kini sudah satu tahun kepergianmu. Nyatanya aku telah melewatkan banyak momen tanpa hadirnya dirimu. Lancar, tapi ada yang beda. Seru, tapi ada yang kurang. Tapi hidup harus terus berjalan bukan katamu?

Walau sebenarnya kita tidak akan pernah menyangka bahwa waktu kebersamaan kita akan berujung juga. Dan itu nyaris menguras separuh dari hidupku.

Walaupun hari-hari yang telah aku jalani tampak berjalan baik saja, ada sebagian lain yang ku sisipkan dengan tangis karena merasa butuh sosokmu. Bahkan, jahat sekali jika ku memaksakan kamu tetap ada disini, disaat dirimu menanggung segala rasa sakit yang ada pada tubuhmu. Jahat sekali rasanya, jika aku hanya pedulikan diriku sendiri yang kesepian saat kamu diam merintih menahan nyeri tubuh.

"Jujur aku merindukan dirimu." ucapku dalam hati ketika dalam perjalanan bus kemarin sore.

Seketika raut wajahku berubah sendu, mataku berubah basah dan aku langsung menarik napas panjang. Mencoba menenangkan diri. Waktu memang cepat berlalu.

Bahkan perjalanan sore itu juga terasa lebih cepat dari biasanya. Aku sudah berada di pemberhentian akhir yang mana aku harus segera turun. Langkahku terus berjalan membelah terik matahari yang mulai tergelincir, memecah hiruk pikuk jalanan yang padat oleh kendaraan. Tapi, satu. Aku masih tidak mempercayai bahwa kepergian kamu sudah setahun berlalu. Rupanya, setahun pula aku tidak pernah bercerita apapun tentang hari-hari yang terlewatkan kepada siapapun.

Mungkin, jika ada seseorang yang mengenalku melihat keadaan diriku sekarang pasti akan mengatakan, "Kamu beda ya sekarang, lebih berani!"

Benar sekali. Berani untuk melangkah pergi, berani untuk melakukan hal baru, berani mencoba untuk gagal, berani-berani lainnya. Itu tidak lain karena sosok dia, sahabatku yang telah pergi... setahun lalu.

Dia berhasil mengenalkanku arti persahabatan yang sangat apik. Dia berhasil menemaniku dalam keterpurukan hingga kembali melangkah. Dia berhasil mengajarkanku agar tidak bodoh dalam urusan cinta. Dan dia berhasil membuatku menjadi diri sendiri.

Momen bersama kita akan menjadi kenangan indah sepanjang hidup. Kebaikan akan terus diingat. Serta kado yang pernah kuterima akan menjadi pelepas rindu ketika menghampiri.

Hingga, sebuah pesan mendarat di ponselku ketika baru saja tiba setelah membelah terik sore itu. Pesan yang jelas mengingatkan bahwa memang kamu telah berpulang dari perjalanan di bumi ini.

Pesan itu, "Assalamuaalaikum.. mb besok minggu malam senen abis magrib satu tahun ica kalau mau kerumah ikut yasinan gapapa."

Hingga yang kuucapkan setelahnya adalah.. Terimakasih telah hadir. Tenang disana, ditempat terbaikmu karena kamu manusia baik.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Setahun berlalu
Lisnawati
Novel
Gitar Renno
Dadar Fitrianj
Flash
Payung Patah
Lathifah Nur
Flash
Mata Seorang Pemungut Sampah
Neo Hernando
Flash
BIMANTARA
I | N
Novel
Broken Pieces
Elsa Pebrianti
Cerpen
The Legacy
Foggy F F
Novel
Mbah To
kiki
Novel
Bronze
Di Balik Senja
Kepo Amat
Novel
Bronze
Sang Pelancong
Adrian Syahminur
Novel
Prolog Epilog
Devi Wulandari
Flash
Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Merpati Putih
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Comedy-tale
Embun Penyejuk
Novel
Bronze
Merindunya Rindu~Novel~
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Setahun berlalu
Lisnawati
Novel
Bronze
25 TAHUN PERNIKAHAN
Lisnawati
Novel
Bronze
You Are Too LATE
Lisnawati
Flash
Kata orang, jangan berhenti di satu titik.
Lisnawati
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Novel
Bronze
SPEECHLESS
Lisnawati
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Cerpen
Buku Berbeda
Lisnawati
Flash
Bronze
KEBETULAN
Lisnawati
Flash
Aku Bungkam
Lisnawati
Flash
Menunggu Moment
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Pulang
Lisnawati
Flash
Bronze
Tentangmu
Lisnawati
Flash
Hai, Apa kabarmu?
Lisnawati
Novel
TEROR JIN DALAM PESANTREN
Lisnawati