Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Setahun berlalu
0
Suka
7,547
Dibaca

Dan tanpa terasa kini sudah satu tahun kepergianmu. Nyatanya aku telah melewatkan banyak momen tanpa hadirnya dirimu. Lancar, tapi ada yang beda. Seru, tapi ada yang kurang. Tapi hidup harus terus berjalan bukan katamu?

Walau sebenarnya kita tidak akan pernah menyangka bahwa waktu kebersamaan kita akan berujung juga. Dan itu nyaris menguras separuh dari hidupku.

Walaupun hari-hari yang telah aku jalani tampak berjalan baik saja, ada sebagian lain yang ku sisipkan dengan tangis karena merasa butuh sosokmu. Bahkan, jahat sekali jika ku memaksakan kamu tetap ada disini, disaat dirimu menanggung segala rasa sakit yang ada pada tubuhmu. Jahat sekali rasanya, jika aku hanya pedulikan diriku sendiri yang kesepian saat kamu diam merintih menahan nyeri tubuh.

"Jujur aku merindukan dirimu." ucapku dalam hati ketika dalam perjalanan bus kemarin sore.

Seketika raut wajahku berubah sendu, mataku berubah basah dan aku langsung menarik napas panjang. Mencoba menenangkan diri. Waktu memang cepat berlalu.

Bahkan perjalanan sore itu juga terasa lebih cepat dari biasanya. Aku sudah berada di pemberhentian akhir yang mana aku harus segera turun. Langkahku terus berjalan membelah terik matahari yang mulai tergelincir, memecah hiruk pikuk jalanan yang padat oleh kendaraan. Tapi, satu. Aku masih tidak mempercayai bahwa kepergian kamu sudah setahun berlalu. Rupanya, setahun pula aku tidak pernah bercerita apapun tentang hari-hari yang terlewatkan kepada siapapun.

Mungkin, jika ada seseorang yang mengenalku melihat keadaan diriku sekarang pasti akan mengatakan, "Kamu beda ya sekarang, lebih berani!"

Benar sekali. Berani untuk melangkah pergi, berani untuk melakukan hal baru, berani mencoba untuk gagal, berani-berani lainnya. Itu tidak lain karena sosok dia, sahabatku yang telah pergi... setahun lalu.

Dia berhasil mengenalkanku arti persahabatan yang sangat apik. Dia berhasil menemaniku dalam keterpurukan hingga kembali melangkah. Dia berhasil mengajarkanku agar tidak bodoh dalam urusan cinta. Dan dia berhasil membuatku menjadi diri sendiri.

Momen bersama kita akan menjadi kenangan indah sepanjang hidup. Kebaikan akan terus diingat. Serta kado yang pernah kuterima akan menjadi pelepas rindu ketika menghampiri.

Hingga, sebuah pesan mendarat di ponselku ketika baru saja tiba setelah membelah terik sore itu. Pesan yang jelas mengingatkan bahwa memang kamu telah berpulang dari perjalanan di bumi ini.

Pesan itu, "Assalamuaalaikum.. mb besok minggu malam senen abis magrib satu tahun ica kalau mau kerumah ikut yasinan gapapa."

Hingga yang kuucapkan setelahnya adalah.. Terimakasih telah hadir. Tenang disana, ditempat terbaikmu karena kamu manusia baik.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Setahun berlalu
Lisnawati
Novel
MIKA PELAYAN SENSI
Euis Shakilaraya
Novel
Kami Pasti Pulang ketika Ayah dan Ibu Sangat Merindui
Aksa Ahmad
Novel
Gold
PCPK Miss Online
Noura Publishing
Novel
Duel Angkasa
Au ysa austar
Cerpen
Bronze
Bintang Pagi
Zaki S. Piere
Cerpen
Bronze
Mata Tetangga
Novita Ledo
Novel
Darah Suci
Maria Nur Karimah
Novel
IRENA (puisi yang tak tersampaikan)
Indah Budiarti
Novel
Bronze
Terjebak Cinta Seleb Basket
Nurul Adiyanti
Komik
Triplet & The Weird School
Dhias
Skrip Film
Arigatou Kyoto
Mahessa Gandhi
Flash
Tali
nirjana
Flash
Pagi yang Damai
Bima Kagumi
Flash
Impian
Ika nurpitasari
Rekomendasi
Flash
Setahun berlalu
Lisnawati
Flash
Bronze
Aku Menulis Lagi
Lisnawati
Flash
Ketupat Sayur Sudah Basi
Lisnawati
Skrip Film
Satu Cara Untuk Pergi
Lisnawati
Novel
Bronze
25 TAHUN PERNIKAHAN
Lisnawati
Flash
Bronze
Menunggu Moment
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Pulang
Lisnawati
Flash
Bronze
Tentangmu
Lisnawati
Flash
Hai, Apa kabarmu?
Lisnawati
Flash
Bronze
KEBETULAN
Lisnawati
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Flash
Aku Bungkam
Lisnawati
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Novel
PERPANJANG KONTRAK
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Setelah Kematianku
Lisnawati