Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hadiah Bawang Bombai
0
Suka
614
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bawang Bombai duduk bersila di atas lantai hitam mengilap, lagi membaca Buku Iqra Jilid 2. Dia melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan malu-malu. Ya, masih ada huruf-huruf yang belum terlalu dipahaminya. Ustaz Mentari yang di hadapannya, juga duduk bersila, tampak sabar dan sesekali menuntun baca supaya Bombai paham dan biar cepat ganti giliran baca. Selepas Bombai menyelesaikan baca satu halaman, Ustaz Mentari memberikan permen yang disimpan dalam saku bawah baju Koko.

“Nih, Cah Ganteng. Besok kalau lancar lagi, ada hadiah lagi.”

“Makasih Ustaz.” Dan Bawang Bombai kembali duduk bersila di sebelah anak laki-laki kurus.

[]

“Bisa-bisanya dipanggil ….” Ustaz Mentari bicara sendiri, lalu tersenyum. Dia lagi duduk di hadapan meja kerja dalam kamarnya.

“Lagi ngapain, Bang?” Pertanyaan itu terlontar begitu sosok perempuan berkerudung hitam dan berkulit cokelat tua masuk tanpa mengetuk pintu.

“Lihatnya lagi ngapain emang?” balas Ustaz Mentari, sebenarnya agak malas menanggapi. Untuk sepersekian detiknya, dia menggulir berbagai foto murid pengajian dari ponselnya.

“Set, dah, aku yang adikmu sendiri aja ndak pernah difoto,” komen Utara saat membungkuk—ikutan melihat foto-foto. “Ada kegiatan apa emang?”

“Kegiatan ngaji, pendataan, dan perlu tahu banget, ya?”

[]

Sore itu, di dalam rumah bambu, perempuan berkerudung yang keningnya telah banyak kerutan, tengah menyiapkan pakaian ngaji buat anak terakhirnya. Dia meletakkan baju muslim, peci, sarung, di atas meja, tepat di sebelah foto keluarga yang usang—ada potret perempuan itu yang masih muda, ada lelaki berkumis di sebelahnya, lalu ada dua anak laki-laki di sebelah lelaki berkumis, terus dua anak laki-laki di samping perempuan itu, lalu ada Bawang Bombai di depan mereka.

Foto itu menyimpan kenangan manis dan pahit yang saling mengikat. Foto yang mengingatkan, bahwa Waru pernah membangun rumah tangga bahagia.

“Bambang, hati-hati, Yo! Cah pinter, Cah bagus, kebanggan pokoknya,” kata Waru menyebut nama asli Bawang Bombai.

Anak sepuluh tahun itu, yang berperut tambun, pipi tembem, tangan dan kaki pendek, lantas berkacak pinggang. “Tenang, Mah ….” Dan meraih tangan ibunya, lalu menunduk sambil menempel keningnya pada punggung telapak tangan Waru.

[]

Dan berbulan-bulan kemudian, Bawang Bombai selesai menamatkan Buku Iqra Jilid Terakhir. Dia girang banget, besok sudah mulai mempelajari Al-Qur'an. Hubungan dirinya dengan ustaz pengajar pun terbilang baik. Nah, menjelang magrib sebelum azan berkumandang, Bawang Bombai didekati Ustaz Mentari.

“Nih, bukan permen. Suka ndak? Hadiah buatmu.” Begitu katanya saat menyodorkan benda itu.

“Hah?” Bawang Bombai terkejut melihat benda yang dihadiahkan.

“Mau Ndak?”

Bawang Bombai manggut-manggut.

“Nanti pulangnya Ustaz antar.”

“Yeay!”

[]

Seminggu berlalu. Semenjak diantar pulang, ibunya Bawang Bombai bingung dengan perilaku anaknya. Saking sibuk dengan bingungnya, dia tidak pernah menyadari di balik pintu kamar anaknya, Bawang Bombai menahan sakit pada lubang pantatnya, sementara di lain tempat, ada Ustaz Mentari yang lagi tiduran sambil memperbesar foto bocah lelaki kurus di layar ponselnya. Ustaz itu ngiler melihat bocah bernama Adil di samping Bawang Bombai. []

-TAMAT-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Oleh-oleh
Risnat
Flash
Sofa tua
Ocha
Flash
Hadiah Bawang Bombai
Athar Farha
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Novel
Gold
Let's Break Up
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Mencari Jalan Pulang
Nita Roviana
Cerpen
Bronze
Kapten dan Bayi Gigi Berlian
Kemal Ahmed
Novel
Bronze
I am Watching You
Wuri
Flash
Bronze
Pertemuan Rahasia
Lirin Kartini
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Flash
Bronze
Monyet Bersayap Kupu-kupu
Andriyana
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Bu
imajihari
Novel
Bronze
Nganter Istri
Galih Aditya Mulyadi
Novel
Bronze
ANGEL WITHOUT WING
Angie Wiyaniputri
Rekomendasi
Flash
Hadiah Bawang Bombai
Athar Farha
Flash
Tumbuh dan Bersenyawa
Athar Farha
Flash
Demi Adil yang Sulit Diraih
Athar Farha
Flash
Ritual Gerhana Bulan Merah
Athar Farha
Novel
ISSUES
Athar Farha
Flash
Kilat Karma
Athar Farha
Flash
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
Athar Farha
Flash
Janji Kayu Manis
Athar Farha
Novel
DIFFERENT
Athar Farha
Novel
Panduan Menjadi Pelakor
Athar Farha