Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
1
Suka
5,291
Dibaca

Dan ketika senja pada usia dua anak mereka, yang sama-sama baru menginjak lima tahun, dua keluarga bertetangga itu pun saling mengenalkan anak jagoannya. Rumah bercat ungu tua itu, baru saja dihuni, sedangkan rumah bercat ungu muda sudah lama dihuni.

Di kala senja esoknya, dua anak mereka tampak akrab. Senja di bulan berikutnya, anak mereka daftar sekolah, masuk di kelas yang sama dan duduk bersebelahan. Lantas, senja di kala pertemanan mereka hampir setahun, penghuni rumah bercat ungu muda itu, merayakan ulang tahun anaknya.

Senja di tahun berikutnya, anak penghuni cat ungu muda, tengah menggambar sketsa dari foto ulang tahunnya. Kedua orangtuanya yang melihat hal itu, tampak bahagia. Ketika senja demi senja berlalu, anak-anak yang telah melewati tumbuh kembang, pada akhirnya menjelma remaja.

Pada senja kesekian kalinya, remaja penghuni rumah ungu muda itu, mendadak terusik oleh pertanyaan kawannya, “Kamu pacaran sama dia?” Dengan mengacungkan telunjuk ke arah sosok yang dimaksudnya.

Yang ditanya cuma geleng-geleng.

“Tapi kalian lengket.” Yang kemudian disusul pertanyaan demi pertanyaan oleh kawan-kawannya juga.

[]

Sebelum senja muncul lagi, cowok berkulit putih berhidung mancung itu, yang baru saja masuk rumah bercat ungu muda, merobek sketsa gambar dirinya dengan kawannya. Gambar sosok mungil yang berambut panjang dan bertubuh kurus itu, terlihat seperti bersedih dari robekan-robekan yang tercecer di lantai.

Senja esoknya yang hanya muncul sebentar, meninggalkan luka bagi remaja berambut panjang bertubuh kurus itu. Dia merasa, sikap kawannya berubah; diajak main menolak, diajak makan bareng pun ogah. Dia bertanya-tanya, apakah dirinya berbuat salah? Pernah, sih, dirinya diminta potong rambut biar penampilannya lebih segar, tapi dia enggan karena baginya, rambut adalah mahkota terindah.

Sikap dingin itu terus berlangsung hingga dua belas bulan senja terlewati. Di sekolah, dia sudah merasa kehilangan satu-satunya kawan, termasuk di rumah. Namun, Adil yang sudah lama duduk di sampingnya—bertukar posisi—agaknya tidak peduli dengan kerenggangan hubungan mereka.

“Ibuku tiap malam pergi.” Adil bicara setelah lima belas menit kawannya berdiam diri, yang lagi memperhatikan cowok, yang dianggapnya masih sahabat terbaik.

“Pergi ke mana?”

Adil geleng-geleng. “Mbuh, tapi ya aku khawatir. Kalau ibu besok-besok pergi selama-lamanya karena tak kuat—” Kata-kata Adil terputus saat yang lagi diajak ngobrol mendadak mendekati kawan yang kini tak sebangku lagi. Perkelahian terjadi. Sekelas heboh.

[]

“Berantem kenapa, toh?” tanya ibunya Jadi. “Kasihan Debu, rambutnya jadi rusak begitu dijambak-jambak kamu.”

[]

Senja berikutnya, terdengar kabar kematian dari pengeras suara di masjid. Suaranya tidak terdengar jelas dari kamar berbau penguk, yang mana, ada sosok perempuan yang lagi main ranjang dengan mantan kekasihnya. Namun, suara kabar kematian itu terdengar jelas oleh Adil yang lagi menunggu ibunya pulang. Saking sedihnya dia pun dipeluk ayahnya sampai tertidur. Dan, selang sekian jam, ibunya Adil pulang dengan segudang kecamuk melihat anaknya begitu dekat dengan sang suami.

Sebelum senja datang lagi, Jadi menangis tersedu-sedu di pemakaman Debu. Segudang rasa bersalah berkecamuk di dadanya. Debu memang tidak meninggalkan petunjuk apa pun, terkait alasan dirinya bunuh diri. Akan tetapi, yang dia ingat, perkelahian itu, seolah-olah Debu menuntut alasan dirinya menjauh.

Alasan ‘tidak ingin dikira pacaran dengan laki-laki’ karena sebuah kedekatan persahabatan, selamanya bakal terpendam dalam hatinya dan akan menyemai luka seumur hidup. []

-TAMAT-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Icy Miss Right
Momo
Flash
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
Athar Farha
Novel
Bronze
Untill We Meet Again
Nany Parker
Novel
Jejak-Jejak Gladiol
Kopa Iota
Novel
VIDE
Savira Aulia Putri Ardini
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Bronze
Gedith Woman
Anglint
Novel
Unperfect Marriage
Elisabet Erlias Purba
Novel
NOL
Putri Lailani
Novel
Bronze
Mimpi - Gadis Berkerudung Merah Muda
Imron Mochammad Alghufara
Novel
#PARE(tidak)JAHAT
Ilma Wahid
Novel
Bronze
Separuh Sayap Elang
Cindy Cecillia
Skrip Film
Nada Citaku
Hesti Yuliantika
Novel
TETANGGA
Michael Kanta Germansa
Novel
Kehidupan di Ujung Jarum
risma silalahi
Rekomendasi
Flash
Di Kala Senja dan Sebelum Senja Datang Kembali
Athar Farha
Novel
Tuhan, Boleh Ya, Aku Tidur Nggak Bangun Lagi?
Athar Farha
Flash
Kilat Karma
Athar Farha
Flash
Demi Adil yang Sulit Diraih
Athar Farha
Flash
Ritual Gerhana Bulan Merah
Athar Farha
Novel
DIFFERENT
Athar Farha
Flash
Janji Kayu Manis
Athar Farha
Flash
Tumbuh dan Bersenyawa
Athar Farha
Novel
Bronze
ISSUES
Athar Farha
Flash
Hadiah Bawang Bombai
Athar Farha
Novel
Panduan Menjadi Pelakor
Athar Farha