Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rasa Sakit
0
Suka
865
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suatu malam, ular yang kelaparan menemukan katak gemuk terdiam dekat bebatuan.

Tahu akan dimangsa, si katak tidak melarikan diri, justru menikmati detik-detik si ular menuju arahnya. Ular jadi heran, laparnya seolah hirap.

Semakin dekat, ular justru bertanya kepada katak dan bukan melahapnya bulat-bulat.

"Mengapa kau tidak kabur?"

"Kau terlambat, Ular. Alexithymia telah memakanku terlebih dahulu. Jika kau memakanku, aku tidak akan merasa sakit. Karena aku juga tidak bisa merasakan emosi apa-apa."

Ular terdiam sejenak, kemudian berkata menantang. "Mari kita buktikan. Aku akan memakanmu sekarang juga, dan rasakan sakitnya."

Katak menyetujui. Seperti perkataan awal, dia amat yakin meski tubuhnya berpindah di mulut ular, dia mati rasa. Katak menganalogikan dirinya cangkang hidup.

Hanya sebatas kedipan mata manusia, katak sudah dalam mulut ular.

Si ular menelan katak, dan saat turun ke perut, katak baru merasakan dirinya tersedot sedikit demi sedikit bersama napasnya yang tidak lagi leluasa.

Katak menerima rasa sakit pada menit terakhir dia bernapas. Ular merasa puas, karena setidaknya ia telah berbuat baik. Mengapa? Katak tidak bisa merasakan emosi apa-apa; marah, sedih, dan kecewa, tapi ternyata katak masih punya rasa sakit ketika tubuhnya terluka. Katak hanya tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya saking terlalu banyak terpendam.

Maka demikian, ular telah membantu katak mencicipi namanya sakit. Lagipula menurut ular, dalam pertarungan hidup, setidaknya ada jeda dimana dirimu mesti mengalami kesakitan. Entah sakit hati, sakit fisik, sampai kacau pikiran disebut sakit. Dan kini katak tak lagi kesakitan. Ini akan menjadi wajar.

"Memiliki emosi negatif dan tidak tahu cara membuangnya sungguh melelahkan, bukan?

"Ah, omong-omong rasa tubuhmu lezat sekali, Katak. Semoga kau ditempatkan di surga Tuhan."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Seribu Surga Untuk Ibu
Esti Farida
Flash
Rasa Sakit
Ilestavan
Novel
Bronze
Sekukuh Karang Seluas Samudera
Redy Kuswanto
Novel
Gold
Perfect Purple
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
Perempuan Gagal
Anifa Hambali
Novel
Bank(rut) Syariah
Dania Oryzana
Novel
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Novel
Maaf Aku Meniduri Ranjangmu
Aji Najiullah Thaib
Novel
Me?? Beautiful
Momo
Novel
Bronze
Intact Yet Broken
Fann Ardian
Novel
To Be A Better Woman
it's her.
Novel
ZETA
Pukul Sepuluh Malam
Novel
Gold
Holiday in America
Mizan Publishing
Flash
Genks Kompleks Gaes
Fitri Handayani Siregar
Rekomendasi
Flash
Rasa Sakit
Ilestavan
Flash
Ketika
Ilestavan
Flash
Eskapisme
Ilestavan
Flash
Gugur
Ilestavan
Cerpen
Halo, Selamat Tinggal!
Ilestavan
Flash
Delusi Cinta
Ilestavan
Flash
Secangkir Kopi tak Bersuara
Ilestavan
Flash
Kucing Pencuri
Ilestavan