Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rasa Sakit
1
Suka
11,627
Dibaca

Suatu malam, ular yang kelaparan menemukan katak gemuk terdiam dekat bebatuan.

Tahu akan dimangsa, si katak tidak melarikan diri, justru menikmati detik-detik si ular menuju arahnya. Ular jadi heran, laparnya seolah hirap.

Semakin dekat, ular justru bertanya kepada katak dan bukan melahapnya bulat-bulat.

"Mengapa kau tidak kabur?"

"Kau terlambat, Ular. Alexithymia telah memakanku terlebih dahulu. Jika kau memakanku, aku tidak akan merasa sakit. Karena aku juga tidak bisa merasakan emosi apa-apa."

Ular terdiam sejenak, kemudian berkata menantang. "Mari kita buktikan. Aku akan memakanmu sekarang juga, dan rasakan sakitnya."

Katak menyetujui. Seperti perkataan awal, dia amat yakin meski tubuhnya berpindah di mulut ular, dia mati rasa. Katak menganalogikan dirinya cangkang hidup.

Hanya sebatas kedipan mata manusia, katak sudah dalam mulut ular.

Si ular menelan katak, dan saat turun ke perut, katak baru merasakan dirinya tersedot sedikit demi sedikit bersama napasnya yang tidak lagi leluasa.

Katak menerima rasa sakit pada menit terakhir dia bernapas. Ular merasa puas, karena setidaknya ia telah berbuat baik. Mengapa? Katak tidak bisa merasakan emosi apa-apa; marah, sedih, dan kecewa, tapi ternyata katak masih punya rasa sakit ketika tubuhnya terluka. Katak hanya tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya saking terlalu banyak terpendam.

Maka demikian, ular telah membantu katak mencicipi namanya sakit. Lagipula menurut ular, dalam pertarungan hidup, setidaknya ada jeda dimana dirimu mesti mengalami kesakitan. Entah sakit hati, sakit fisik, sampai kacau pikiran disebut sakit. Dan kini katak tak lagi kesakitan. Ini akan menjadi wajar.

"Memiliki emosi negatif dan tidak tahu cara membuangnya sungguh melelahkan, bukan?

"Ah, omong-omong rasa tubuhmu lezat sekali, Katak. Semoga kau ditempatkan di surga Tuhan."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Ketika Kami Kehilangan Dua Bintang
Alfania Vika
Flash
Rasa Sakit
Ilestavan
Novel
BIJANA
Siraru
Novel
Bronze
16 Km
Risna Pramesti
Skrip Film
SEMU
Isqa
Flash
Percakapan di Atas Gedung
Cheri Nanas
Flash
Aturan Minum
Haryati SR
Flash
Tembok dan Jendela
Donny Setiawan
Cerpen
Penumpang Gelap
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
tulisan terakhirku
Faisal Susandi
Novel
IDIOM
M Rizal Fahreji
Novel
Nyonya Awet Muda
Tias Tatanka
Novel
Who am i
aditya
Skrip Film
PANTI (SCRIPT)
Ceko Spy
Flash
Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .
Habel Rajavani
Rekomendasi
Flash
Rasa Sakit
Ilestavan
Flash
Di Titik Nol
Ilestavan
Flash
Jangan Percaya Narasi Ini
Ilestavan
Flash
Bertumbuh
Ilestavan
Novel
Irama Bulan
Ilestavan
Cerpen
Gandark
Ilestavan
Flash
Ketika
Ilestavan
Flash
Tali Takdir
Ilestavan
Flash
Kucing Pencuri
Ilestavan
Flash
Gugur
Ilestavan
Flash
Delusi Cinta
Ilestavan
Novel
VII Diebus
Ilestavan
Flash
The Last Painting
Ilestavan
Flash
Secangkir Kopi tak Bersuara
Ilestavan
Flash
Eskapisme
Ilestavan