Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Forbidden Rice
0
Suka
909
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Hanya bangsawan dan orang kaya yang boleh membeli beras hitam!” teriak pedagang beras di pasar suatu desa di daratan Cina awal Masehi.

“Tapi, ayahku sakit, dan tabib mengatakan bahwa obatnya adalah beras putih yang harus dig...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Mengejar Matahari
Tasya Maria
Novel
Gold
The Dearest
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Novel
Bronze
Metamorfosa Rindu
Rarindra Sejati
Novel
Bronze
Kalam Kalam Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Ponsel
Rena Miya
Novel
Rumah Tak Berpintu dan Jendela
Setiawan Saputra
Flash
Bronze
Dream
Aylani Firdaus
Cerpen
Bronze
LINKED HEART
Lirin Kartini
Novel
Dolce Latte
Jenn
Novel
Bronze
CHAMOMILE TEA
Ryuuzhi
Novel
RARA'S STORY
RF96
Flash
Rintik
Desinta Laras
Skrip Film
Cincin Tunggal (Script Version)
Okia Prawasti
Rekomendasi
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Cerpen
Bronze
Apakah Dunia Sekecil Gue?
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Flash
Bronze
Kapan Nikah : Flash Fiction Spesial Lebaran
Silvarani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Flash
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani