Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Forbidden Rice
0
Suka
861
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Hanya bangsawan dan orang kaya yang boleh membeli beras hitam!” teriak pedagang beras di pasar suatu desa di daratan Cina awal Masehi.

“Tapi, ayahku sakit, dan tabib mengatakan bahwa obatnya adalah beras putih yang harus dig...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Novel
RANDURIANA
Seto Yuma
Novel
Bronze
CERMIN DARI TIMUR
Greace Lee Mayer Ectas Latul
Novel
Gold
KKPK Hari-Hari Akari
Mizan Publishing
Novel
Negeri Sakura
Septiani Amzar
Cerpen
Bronze
Sebentang Jalanan, Sepanjang Kenangan
Habel Rajavani
Novel
Gold
PCPK Move On
Noura Publishing
Novel
ALEGRA
I | N
Novel
Bronze
Lipstik ~Novel~
Herman Sim
Novel
RUANG HAMPA
Fadly Achmad
Skrip Film
Rumah Kardus
Patrick Steven
Novel
Gold
The Puppeteer
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Meet you at 0,001% Chance
Antrasena
Novel
Tatkala
@mahartania__
Flash
Burung-Burung Baiduri
Silvia
Rekomendasi
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Sahabat Lawan Jenismu
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Berhenti Ceritakan Mereka Kepadaku dan Jangan Ceritakan Aku Kepada Mereka
Silvarani
Cerpen
Bronze
Dua Manusia Terakhir
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Putih's Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Buruh Kerja Berburu Cinta
Silvarani
Flash
Bronze
Caffeine Anecdote (Membicarakan Adam 9)
Silvarani
Flash
Bronze
Kapan Nikah : Flash Fiction Spesial Lebaran
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Menggenggam Matahari
Silvarani