Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Forbidden Rice
0
Suka
785
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Hanya bangsawan dan orang kaya yang boleh membeli beras hitam!” teriak pedagang beras di pasar suatu desa di daratan Cina awal Masehi.

“Tapi, ayahku sakit, dan tabib mengatakan bahwa obatnya adalah beras putih yang harus dig...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Alfameria
kumiku
Novel
Bronze
Sang Veteran
Rahmi Susan
Novel
Bronze
Pelangi Pengganti
Nu
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Novel
Bronze
Secret Of Love
Sonya Mega Flourensia
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
UNQUALIFIED
Putri Lailani
Novel
After School
Nadya Wijanarko
Novel
Gold
Big Magic
Bentang Pustaka
Novel
Gold
PBC Nyanyian Anak Garuda
Mizan Publishing
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Novel
Bronze
Imperfection : Fight to Be Fine
Andieran
Flash
Kau akan mengerti Setelah aku Tiada
Aries Supriady
Flash
Dilema Berat Badan
Mata Panda
Flash
Bronze
Jangan Tebang Pohon Sawo Itu
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Flash
Bronze
Suami Seorang Novelis
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Flash
Bronze
Kakak Perempuan dan Adik LAKI-LAKI (Membicaralan Adam 20)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Api
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembuang Jam (Membicarakan Adam 4)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Duwa Nyawa
Silvarani