Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aroma kopi dan kue pangggang menyapa Alex dan Rina saat memasuki kafe langganan mereka. Suasana hangat dan dekorasi klasik selalu berhasil membuat mereka rileks. Hari ini, ada yang berbeda. Rina tampak lebih bersemangat, menyembunyikan sesuatu di balik senyumnya.
"Ada apa?" tanya Alex, penasaran.
Rina menggenggam tangan Alex erat-erat. "Aku punya kejutan untukmu," bisiknya, matanya berbinar.
Alex semakin penasaran. Pikirannya melayang, membayangkan berbagai kemungkinan. Hadiah ulang tahun yang istimewa? Liburan romantis?
"Aku hamil," ucap Rina pelan, namun penuh kebahagiaan.
Alex terdiam, perasaannya campur aduk. Bahagia, tentu saja, karena akan menjadi seorang ayah. Tapi, ada rasa ragu yang menggerogoti hatinya.
"Benarkah?" tanyanya, berusaha menyembunyikan keraguannya.
Rina mengangguk, menunjukkan hasil tes kehamilan. Air matanya berlinang bahagia.
Alex memeluk Rina erat, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini adalah kabar gembira.
Beberapa hari kemudian, rasa ragu Alex semakin kuat. Dia mengamati interaksi Rina dengan barista kafe, Bimo, yang selalu bersikap ramah dan penuh perhatian. Ada sesuatu yang tidak beres, intuisinya berkata.
Diam-diam, Alex mengikuti Rina ke kafe. Dugaannya benar. Dia melihat Rina dan Bimo berpelukan di taman belakang kafe, tatapan mereka penuh cinta.
Dunia Alex runtuh. Kejutan manis yang dinanti-nanti ternyata bercampur rasa pahit pengkhianatan.
Di rumah, Alex dan Rina bertengkar hebat. Rina mengaku bahwa dia telah berselingkuh dengan Bimo selama beberapa bulan. Dia memohon maaf, mengatakan bahwa dia merasa kesepian dan tidak dihargai oleh Alex.
Alex terluka dan marah. Dia tidak percaya wanita yang dicintainya tega melakukan hal ini.
Kisah mereka berakhir tragis. Pernikahan yang diwarnai cinta dan kebahagiaan hancur karena perselingkuhan. Alex harus menerima kenyataan pahit bahwa dia bukan ayah dari anak yang dikandung Rina.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Alex. Dia belajar untuk lebih memperhatikan dan memahami kebutuhan istrinya. Dia juga belajar bahwa rasa cinta dan kepercayaan dapat dengan mudah dihancurkan oleh pengkhianatan.