Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Saksi Bisu
0
Suka
655
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

23.50

Malam itu, dingin terasa menggigit, dan gelap terasa lebih pekat. Hujan baru saja berhenti. Air menggenang di permukaan jalan yang rusak. Bayangan seekor kucing belang terpantul di sana; sibuk mengendap-endap. Tikus gemuk di seberang jalan belum tahu bahaya besar yang mengintainya.

Seorang pria muda muncul dari ujung jalan. Ia berlari serampangan. Napasnya memburu. Dadanya naik turun. Kepalanya terus menoleh ke belakang. Matanya nyalang, menatap gelap malam dalam ketakutan. Tangannya gemetar. Bibirnya bergetar.

Sosok lain tiba di ujung jalan. Seseorang bertopi hitam. Pria muda itu berteriak putus asa. Matanya memerah. Sedetik kemudian ia menangis histeris. Tapi sosok di ujung jalan itu justru bergerak mendekat.

Pria muda kalut. Ia menguatkan kakinya yang gemetar untuk melangkah mundur. Hampir ia terjatuh karena menginjak ekor si kucing belang. Setelah berhasil menyeimbangkan diri, ia melanjutkan pelarian.

Tikus gemuk terkikik. Kucing belang menatapnya sinis. Sosok bertopi hitam bergegas. Langkah-langkahnya tegap dan cepat. Di tangan kanannya, sebuah benda tampak berkilauan di bawah cahaya lampu jalan yang temaram.

07.05

Polisi akhirnya berhasil membubarkan kerumunan yang penasaran. Mayat seorang pria muda ditemukan di bawah terpal milik salah seorang pedagang ikan. Kondisinya sangat mengenaskan. Entah ada berapa banyak luka tusuk di tubuhnya. Seorang polisi muda berlari ke sudut pasar, wajahnya pucat. Tak berapa lama, ia mengeluarkan kembali menu sarapannya.

Kucing belang memandang remeh sosok berseragam di hadapannya. Ia memalingkan wajah dengan angkuh. Saat itulah ia melihat seorang pria berambut putih yang perlahan menjauh dari kerumunan. Tangan kanan pria itu kini mengayun lunglai, sambil menggenggam beberapa tangkai bakung putih. Langkah-langkahnya tidak segagah semalam, tapi kucing belang tak salah mengenali orang. Diikutinya pria paruh baya itu, menuju sebuah pemakaman di pinggiran kota.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Saksi Bisu
Venny P.
Flash
Mencari Jenazah di Dalam Danau
Lumba-Lumba
Flash
Coffee
Wuri
Flash
Bronze
Ada Apa dengan Rasa
Farida Zulkaidah Pane
Flash
DIALOG FAJAR
KH_Marpa
Novel
SANG PELAHAP JIWA
Emma Susanti
Novel
Tanda Cinta dari Akhirat
Bamby Cahyadi
Novel
Jejak dan Cinta
Muntashary Zain
Cerpen
ABANG-ABANG LAMBE
Heru Patria
Flash
Bronze
Suicide
Onet Adithia Rizlan
Cerpen
Bronze
Berlari dari Kematian
Andriyana
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Flash
Home
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Menunggu
Ratna Dewi
Novel
Rembulan di Kaki Gunung Ceremai
R Fauzia
Rekomendasi
Flash
Saksi Bisu
Venny P.
Cerpen
Pulang
Venny P.
Cerpen
Organisasi Rahasia
Venny P.
Cerpen
Selepas Petang
Venny P.
Cerpen
Bronze
Dua Perempuan
Venny P.
Flash
Bronze
Gerbang Nasib
Venny P.