Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
0
Suka
863
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Batavia 1740

Burung merah kecil dalam sangkar emas itu menarik perhatian Mei Ling. Gadis berusia enam belas tahun bershio naga itu tak bosan-bosannya memandangi mata berbinar burung itu. Setidaknya, makhluk kecil ini adalah alasann...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Novel
Bronze
Harga Dari kebebasan
Pricilia Zhany
Novel
Gold
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Cerpen
Pondok Mbah Caraka
cendana
Flash
Bronze
GARA-GARA PINJOL
HERLIYAN BERCO
Novel
Gold
Pirates and Emperors
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Satru Mataram [Sepasang Pendekar Pedang Cinta]
sri wintala achmad
Flash
Kisah Masa Lalu
Ralali Sinaw
Novel
Pesan Dari Ibu
Rizki Pratama Ningrum
Novel
Henkjan
𝔧 𝔞 𝔫 𝔱 𝔢 .
Novel
Bronze
Perburuan Pusaka Kanjeng Kiai Suryaraja
prasetya widiharsa
Novel
Bronze
Tarka Sengkalan & Simbol Masa 1997/98
RK Awan
Novel
Gold
Who Rules the World
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Inilah Jalan Hijrahku
Mizan Publishing
Novel
Gold
Alibaba`s World
Noura Publishing
Rekomendasi
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Bola itu Bulat
Silvarani
Cerpen
Bronze
Apakah Dunia Sekecil Gue?
Silvarani
Flash
Bronze
Politik Berkesenian
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Cerpen
Bronze
Dua Manusia Terakhir
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Api
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tamu si Anak Kunti
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani