Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Bronze
World War Samurai
0
Suka
1,306
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Jangan lari, Nyonya! Nyonya! Nyonya! Jangan lari! Ini kau meninggalkan bayimu?! Nyonya!" teriak seorang samurai muda sekaligus pengembara di tengah hutan prefektur Nara sekitar awal abad ke-20. Pada awal era modern ini, sebenarny...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Bronze
World War Samurai
Silvarani
Novel
The Doomsday
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
PILIHAN!
V.N.Lietha / Vica Lietha
Novel
Gold
Wundersmith
Noura Publishing
Novel
The Elder: Perang Lima Tahun
Manu de Hart
Cerpen
Bronze
MYTHOEPIA: Sebuah Cerpen Fantasi Epik
Blue Sky
Cerpen
Bronze
Kebal Peluru
Sulistiyo Suparno
Flash
PONSEL
Wiji Lestari
Cerpen
Bronze
Sang Petarung
budi kurniapraja
Flash
Bronze
Orca
Faisal Susandi
Flash
Salah Konsep Bambang
Eva yunita
Novel
Remarkable
FS Author
Flash
Dalmi
Ula
Novel
Gold
HYPNOSIS FOR CAREER
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Bronze
World War Samurai
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Flash
Bronze
Hanya Pengisi Waktu Kosongmu
Silvarani
Flash
Bronze
Sahabat Lawan Jenismu
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Berhenti Ceritakan Mereka Kepadaku dan Jangan Ceritakan Aku Kepada Mereka
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Flash
Bronze
Juru Kampanye Kesayangan
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani