Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Joy
5
Suka
7,288
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Apakah kau selalu tidak becus dalam mengerjakan pekerjaanmu?!" bentak wanita paruh baya pada gadis di depannya yang tertunduk. "Maafkan aku Nyonya."

"Sudah cukup! Keluar dari sini!" dengan terpaksa Alin keluar dari restoran itu.

Alin memutuskan duduk di taman sekitar restoran tadi. Dia menghela nafas, banyak bocah-bocah kecil yang bermain di taman tersebut, membuat Alin setidaknya cukup menghibur dirinya.

Tetiba ada seorang bocah menjatuhkan es krim yang dipegangnya mengenai celana Alin. "Maafkan aku Nona." bocah itu tertunduk. Alin memegang tangan bocah tersebut. "Aku tidak apa-apa, apakah kamu baik-baik saja?" bocah itu mengangguk namun wajahnya sedikit murung.

"Kemarilah, akan kubelikan es krim yang baru untukmu," bocah itu kembali tersenyum dan mengekori Alin. Setelah memberikan es krim tersebut pada bocah itu, Alin memutuskan pulang ke rumahnya.

Saat hendak masuk ke rumah Alin mendapati Neneknya yang sedang menguleni adonan kue yang besok akan dijualnya. "Nenek, aku pulang." Alin memeluk Neneknya erat.

"Cucuku sudah pulang." Nenek Alin tersenyum balas memeluk Alin. "Bagaimana harimu?"

"Begitulah," Alin tersenyum masam.

"Apa wanita itu memecatmu?" Alin mengangguk. "Tak apa, kau akan menemukan pekerjaan yang lebih baik daripada hanya menjadi pelayan restoran."

"Apalagi yang bisa dilakukan pelajar sepertiku?"

"Jangan berkata demikian! Hidupmu akan jauh lebih mudah jika kau sudah lulus dan kuliah di kampus favorit."

"Apakah aku bisa melakukannya, Nek? Aku selalu merasa putus asa dengan hidupku,"

"Tentu saja kau bisa! Kau pintar, kau bahkan mendapat beasiswa, janganlah berputus asa! Kelak kau akan menjadi orang yang sukses dan bahagia seperti Ibumu dulu!"

"Begitu ya, Nek?"

Nenek memegang tangan Alin. "Jangan takut bermimpi. Kau begitu pintar seperti Ibumu, aku sangat yakin kau akan bahagia dan sukses. Sejak Ibumu memilikimu, aku sangat bahagia, seperti saat aku memiliki Ibumu! Aku berharap banyak padamu, jangan membuatku hanya berangan-angan pada harapanku."

"Bahagia diciptakan diri kita sendiri. Hidup bersamamu sudah membuatku bahagia!" lanjut Neneknya.

Alin tersenyum, "Baiklah, aku akan sukses demi Nenek bagaimanapun caranya. Aku bahagia bisa hidup bersama Nenek."

Dalam hati Alin, dia sudah mengukuhkan tekatnya membahagiakan Nenek yang sudah merawatnya semenjak orang tua Alin meninggal saat usianya baru dua tahun. Bagaimanapun, hidup bersama Neneknya sudah lebih dari cukup bagi Alin saat ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
JOMBLO HALU
SITI NUR AISYAH
Flash
Joy
Yaz
Flash
Bronze
Kawin Lari
Herman Sim
Novel
Bronze
About Time
Sartika Wulandari
Flash
Sedikit Saja
WN Nirwan
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta (Novela Edisi Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Bronze
Dementia Trip
Silvarani
Novel
DEAR AYAH ...
Neng Neng
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Novel
Bronze
Hurted
Syafaria Aprilianti
Flash
Bronze
Sudut pandang
artabak
Novel
Gold
PBC Journey In Japan
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Rahasia Rasri
Ariyanto
Novel
FILANTROPI Putih-Abu
Nada Lingga Afrili
Flash
Kerinduan
Aneidda
Rekomendasi
Flash
Joy
Yaz
Novel
Nan
Yaz
Novel
My Amazing Brother
Yaz
Flash
Youth
Yaz