Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
0
Suka
1,258
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Su, su, supir truknya ngegebok kepala pe, pengendara motornya pa, pakek batu! Kacau! Ce, cepet pergi dari sini! Ce, cepet tancep gas dari sini!" dengan terbata-bata dan wajah pucat pasi, Aldhan berlari menghampiri ketiga sahabat ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Flash
Kucing-Kucingan
Handi Yawan
Novel
Janji Nusantara
simson rinekso
Novel
The Doctor's Sister
Na Ruu Na
Novel
Jakarta 18m
gatot prakosa
Novel
Bronze
Hari Pertama Sekolah
Mario Matutu
Novel
Bronze
Please
IguanaTertawa_
Novel
TRIAD
DENI WIJAYA
Novel
Romero dan Eleni
waliyadi
Novel
Salah Rumah
Ajis Makruf
Flash
Si jago sembunyi
Lindaw
Flash
The Singing Bride
KOJI
Flash
MEOW
Alviona Himayatunisa
Flash
Tidak Ada Jalan Keluar dari Neraka Ini
Agung Pangestu
Novel
Bronze
Creation
Ahmad jimi
Rekomendasi
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
HUT Organisasi Berry-Berry
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Suami Seorang Novelis
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani