Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Kamu Pilih Siapa?
1
Suka
1,218
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Kamu pilih siapa?"

Pertanyaan itu jadi sering kuterima sejak aku memiliki KTP. Mereka bilang aku beruntung karena berulang tahun ke-17 saat masa pemilu. Namun, aku merasa ini adalah sebuah kesialan.

Selama ini aku membayangkan sweet seventeen seperti di film-film romansa remaja yang penuh cinta, impian, dan kebebasan. Namun, ternyata yang kuterima justru sebaliknya.

Orang-orang membenciku karena berbeda pilihan, mereka bilang impianku terlalu tinggi, dan aku dituntut mematuhi banyak aturan yang terasa mengekang.

Saat aku meniup api lilin di kue ulang tahunku itu, ternyata warna hidupku juga ikut padam.

Kini semua orang memandangku sebagai orang dewasa. Mereka tidak lagi menyampaikan sesuatu dengan manis. Aku juga tidak lagi dapat potongan harga remaja. Bahkan orang tuaku tidak lagi menyembunyikan pertengkaran mereka.

Aku tahu bahwa selama ini ayah dan ibu seringkali bertengkar karena perbedaan pilihan dalam banyak hal, tetapi kali ini berbeda.

Entah karena aku yang sekarang dianggap sudah dewasa atau pilihan presiden ini begitu penting bagi mereka melebihi diriku. Intinya, mereka memutuskan untuk berpisah.

Aku tidak menyangka hal ini benar-benar terjadi karena selama ini mereka selalu bisa berakhir damai. Aku sering mendengar bahwa mereka memilih tetap bersama demi aku. Namun, mereka bilang kini aku sudah tidak bisa menjadi alasan untuk mereka tetap bersama.

Aku sudah dewasa.

Kalau Aku tahu bahwa menjadi dewasa berarti bisa menanggung beratnya melihat orang tua berpisah, maka aku tidak akan mau meniup api lilin angka 17 itu.

Aku menyesal sebelum meniup api lilin itu, aku berharap akan bisa hidup bebas dari kekangan orang tuaku yang kurasa terlalu posesif. Aku tidak menyangka harapanku akan terkabul dalam wujud seperti ini.

Aku terduduk merenung menatap ke layar TV yang menampilkan debat capres. Sementara di belakangku terdengar suara debat Ayah dan Ibu tentang siapa yang akan mengurus diriku nanti setelah mereka bercerai.

Saat jeda iklan di TV, Ayah dan Ibu datang menghampiriku dan mengatakan bahwa mereka sepakat untuk menyerahkan kepadaku untuk memilih tinggal bersama siapa.

Terdengar TV menampilkan iklan layanan masyarakat agar rakyat bijak memilih. Ayah dan Ibu menatapku dan menutup perbincangan terakhir kami sebagai keluarga utuh dengan pertanyaan itu.

"Kamu pilih siapa?"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@egidperdana89 : terima kasih, ya begitu lah hidup. Saat anak-anak ingin jadi orang dewasa, tapi saat dewasa ingin kembali jadi anak-anak hehe
dalam banget. relate. jadi orang dewasa memang berat. 😭
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Komik
Bangku
Ka Dar
Flash
Bronze
Memadu kasih
penulis kacangan
Flash
Bronze
Kondom Itu Apa Yan?
Abdi Husairi Nasution
Komik
Lelaki Koin
Ockto Baringbing
Cerpen
Tetangga Selebrita
Hilmiatu Zahra
Flash
Buahwacana
angel
Flash
Ayam kampus
Bungaran gabriel
Cerpen
Hedonisme Bos Cendol
Doddy Rakhmat
Flash
Gula
Kiiro Banana
Flash
Bronze
Antagonis Menggugat
hidayatullah
Komik
DY! Mr. Sleepyhead
Cindy Saraswati
Komik
HARI-HARI ARIO
faith
Cerpen
Tetangga Freak!
Moon
Flash
Kucing Rese!
Tri Wulandari
Rekomendasi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Bisa Kurang?
Reyan Bewinda
Flash
Izin ke Toilet
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kiri, Bang!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Masih Banyak Ikan di Laut
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Siap, Noted, Pak!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Melek Dong!
Reyan Bewinda
Cerpen
Bronze
Pertarungan Terakhir
Reyan Bewinda
Flash
Selamat Tahun Baru!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Terserah
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Tunggu Pembalasanku!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kalau bangun duluan, bangunin ya!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Makan Di sini Apa Dibungkus?
Reyan Bewinda
Flash
Jangan Dihabisin
Reyan Bewinda