Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Kamu Pilih Siapa?
5
Suka
7,332
Dibaca

"Kamu pilih siapa?"

Pertanyaan itu jadi sering kuterima sejak aku memiliki KTP. Mereka bilang aku beruntung karena berulang tahun ke-17 saat masa pemilu. Namun, aku merasa ini adalah sebuah kesialan.

Selama ini aku membayangkan sweet seventeen seperti di film-film romansa remaja yang penuh cinta, impian, dan kebebasan. Namun, ternyata yang kuterima justru sebaliknya.

Orang-orang membenciku karena berbeda pilihan, mereka bilang impianku terlalu tinggi, dan aku dituntut mematuhi banyak aturan yang terasa mengekang.

Saat aku meniup api lilin di kue ulang tahunku itu, ternyata warna hidupku juga ikut padam.

Kini semua orang memandangku sebagai orang dewasa. Mereka tidak lagi menyampaikan sesuatu dengan manis. Aku juga tidak lagi dapat potongan harga remaja. Bahkan orang tuaku tidak lagi menyembunyikan pertengkaran mereka.

Aku tahu bahwa selama ini ayah dan ibu seringkali bertengkar karena perbedaan pilihan dalam banyak hal, tetapi kali ini berbeda.

Entah karena aku yang sekarang dianggap sudah dewasa atau pilihan presiden ini begitu penting bagi mereka melebihi diriku. Intinya, mereka memutuskan untuk berpisah.

Aku tidak menyangka hal ini benar-benar terjadi karena selama ini mereka selalu bisa berakhir damai. Aku sering mendengar bahwa mereka memilih tetap bersama demi aku. Namun, mereka bilang kini aku sudah tidak bisa menjadi alasan untuk mereka tetap bersama.

Aku sudah dewasa.

Kalau Aku tahu bahwa menjadi dewasa berarti bisa menanggung beratnya melihat orang tua berpisah, maka aku tidak akan mau meniup api lilin angka 17 itu.

Aku menyesal sebelum meniup api lilin itu, aku berharap akan bisa hidup bebas dari kekangan orang tuaku yang kurasa terlalu posesif. Aku tidak menyangka harapanku akan terkabul dalam wujud seperti ini.

Aku terduduk merenung menatap ke layar TV yang menampilkan debat capres. Sementara di belakangku terdengar suara debat Ayah dan Ibu tentang siapa yang akan mengurus diriku nanti setelah mereka bercerai.

Saat jeda iklan di TV, Ayah dan Ibu datang menghampiriku dan mengatakan bahwa mereka sepakat untuk menyerahkan kepadaku untuk memilih tinggal bersama siapa.

Terdengar TV menampilkan iklan layanan masyarakat agar rakyat bijak memilih. Ayah dan Ibu menatapku dan menutup perbincangan terakhir kami sebagai keluarga utuh dengan pertanyaan itu.

"Kamu pilih siapa?"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Komik
Lovaiii
Ai Nur Asiah
Flash
Ayam kampus
Bungaran gabriel
Flash
Bronze
NGGAK JADI CINTA
Siti rokhmah
Flash
Karena Aku Bosan
Noer Eka
Flash
Dodo
Seirene🍀
Komik
Siblings
Anintan Savytri
Flash
Bronze
Tangan hoki
Yusuf Ahmad
Komik
Silly Home
Cradosaur
Flash
Mencari Kacamata
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
Mata Belo Menyergap di Lampu Merah
Saifoel Hakim
Flash
Bronze
Visi, Misi, Diksi, Permisi ....
Sunarti
Cerpen
Bronze
Songong Maksimal
syafetri syam
Cerpen
Bronze
Naga dan Nasi Goreng
Wahyu Hidayat
Flash
Abi Hoyong Magnum, Pak!
Atika Salsabila Zahra
Rekomendasi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Flash
Habis Kuota
Reyan Bewinda
Flash
Tunggu Iklan
Reyan Bewinda
Flash
Jangan Dihabisin
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Dirapihin
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Terserah
Reyan Bewinda
Flash
Rasanya Beda
Reyan Bewinda
Novel
Swasembada Angan
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Makan Di sini Apa Dibungkus?
Reyan Bewinda
Flash
Izin ke Toilet
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Masih Banyak Ikan di Laut
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kapan Nikah?
Reyan Bewinda
Flash
Selamat Tahun Baru!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kalau bangun duluan, bangunin ya!
Reyan Bewinda