Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Kamu Pilih Siapa?
4
Suka
3,965
Dibaca

"Kamu pilih siapa?"

Pertanyaan itu jadi sering kuterima sejak aku memiliki KTP. Mereka bilang aku beruntung karena berulang tahun ke-17 saat masa pemilu. Namun, aku merasa ini adalah sebuah kesialan.

Selama ini aku membayangkan sweet seventeen seperti di film-film romansa remaja yang penuh cinta, impian, dan kebebasan. Namun, ternyata yang kuterima justru sebaliknya.

Orang-orang membenciku karena berbeda pilihan, mereka bilang impianku terlalu tinggi, dan aku dituntut mematuhi banyak aturan yang terasa mengekang.

Saat aku meniup api lilin di kue ulang tahunku itu, ternyata warna hidupku juga ikut padam.

Kini semua orang memandangku sebagai orang dewasa. Mereka tidak lagi menyampaikan sesuatu dengan manis. Aku juga tidak lagi dapat potongan harga remaja. Bahkan orang tuaku tidak lagi menyembunyikan pertengkaran mereka.

Aku tahu bahwa selama ini ayah dan ibu seringkali bertengkar karena perbedaan pilihan dalam banyak hal, tetapi kali ini berbeda.

Entah karena aku yang sekarang dianggap sudah dewasa atau pilihan presiden ini begitu penting bagi mereka melebihi diriku. Intinya, mereka memutuskan untuk berpisah.

Aku tidak menyangka hal ini benar-benar terjadi karena selama ini mereka selalu bisa berakhir damai. Aku sering mendengar bahwa mereka memilih tetap bersama demi aku. Namun, mereka bilang kini aku sudah tidak bisa menjadi alasan untuk mereka tetap bersama.

Aku sudah dewasa.

Kalau Aku tahu bahwa menjadi dewasa berarti bisa menanggung beratnya melihat orang tua berpisah, maka aku tidak akan mau meniup api lilin angka 17 itu.

Aku menyesal sebelum meniup api lilin itu, aku berharap akan bisa hidup bebas dari kekangan orang tuaku yang kurasa terlalu posesif. Aku tidak menyangka harapanku akan terkabul dalam wujud seperti ini.

Aku terduduk merenung menatap ke layar TV yang menampilkan debat capres. Sementara di belakangku terdengar suara debat Ayah dan Ibu tentang siapa yang akan mengurus diriku nanti setelah mereka bercerai.

Saat jeda iklan di TV, Ayah dan Ibu datang menghampiriku dan mengatakan bahwa mereka sepakat untuk menyerahkan kepadaku untuk memilih tinggal bersama siapa.

Terdengar TV menampilkan iklan layanan masyarakat agar rakyat bijak memilih. Ayah dan Ibu menatapku dan menutup perbincangan terakhir kami sebagai keluarga utuh dengan pertanyaan itu.

"Kamu pilih siapa?"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Komik
FANATIC shield
Dirham Barik
Flash
Bronze
Antagonis Menggugat
hidayatullah
Flash
Kisah Tragis Seekor Kecoak dan Harga Diri Lelaki
Ghiyas
Flash
SHAMPOO
Wiji Lestari
Flash
Hanya Sampah
Bima Kagumi
Flash
Gabut!!
Aurelia Joelyn Angdri
Cerpen
Di Luar Kendali
Violin Gretel
Komik
Pabo Comic
moris avisena
Cerpen
Kisah Maling yang Tolol
Muhammad Ilfan Zulfani
Komik
Bronze
hana and the gals
adamas
Cerpen
Bronze
Pamanku dan Misi Mengganti Kostum Superhero
Muttaqin
Komik
Jangan Asal Ikut-ikutan
Tethy Ezokanzo
Komik
Cumimi - Dunia Sotong
Adhy Musaad
Komik
AdVentuRama
khusnul rahmawati
Rekomendasi
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Makan Di sini Apa Dibungkus?
Reyan Bewinda
Flash
Izin ke Toilet
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kapan Nikah?
Reyan Bewinda
Flash
Rasanya Beda
Reyan Bewinda
Cerpen
Bronze
Pertarungan Terakhir
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Masih Banyak Ikan di Laut
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Kalau bangun duluan, bangunin ya!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Novel
Swasembada Angan
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Melek Dong!
Reyan Bewinda
Flash
Tunggu Iklan
Reyan Bewinda
Skrip Film
Egg, Roll, Action!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Bisa Kurang?
Reyan Bewinda
Flash
Habis Kuota
Reyan Bewinda