Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Nduk, kamu sudah berapa bulan ndak pulang? Ndak kangen rumah to?" Ucap Ibu An. An menatap pesan di layar ponselnya nanar. Ia terdiam sejenak.
"Inggih bu, kangen. Tunggu sebentar ya, bulan depan insyaAllah dapat jatah pulang," balas An mencoba menenangkan.
"Yasudah, Ibu tunggu ya," ketik Ibu An. An tersenyum membacanya.
"Tapi nanti kalau pulang semua orang harus ada di rumah nggih bu. Bapak, Ayah, Papa, Mama, Ibu, dan Bunda," pinta An. Ibu An bingung.
"Mana bisa to nduk, keluarga kamu yang itu sudah punya kehidupan sendiri," jawabnya.
"Bisa buk. Wis to, percaya. Pasti datang," balas An.
"Ya wis terserah kamu saja nduk," final ibu An.
-1 bulan kemudian-
"Bu, aku dapat jatah libur akhir bulan, ibu mau titip apa?" Tanya An di telepon.
"Tidak usah, bisa temu kangen sama kamu saja ibu sudah senang. Hati-hati ya nduk," pesan Ibu An.
"Inggih bu, siap. Yasudah mau lanjut kerja dulu," pamit An. Ibu An mengiyakan.
-Hari H pulang-
"Gais, aku pulang dulu ya. Maaf kalau ada salah kata dan perbuatan. Sekian, saya pamit undur diri," ketik An pada pesan grup teman-temannya. Semua anggota grup membalas dengan stiker tertawa.
"Seperti akan pergi jauh saja," balas salah satu temannya. An tertawa.
"Ya siapa tahu, yasudah aku berangkat mumpung belum macet," pamitnya. Semua temannya membalas agar berhati-hati di jalan.
###
"Bu, aku pulang!!" Ucap An saat memasuki rumah. Ibu An segera berlari menuju pintu untuk menyambutnya.
"Alhamdulillah, sudah sampai. Kalau begitu sana mandi dulu terus sholat dhuhur," pesan ibu An.
"Inggih bu," jawab An lantas masuk ke dalam rumah bersama dengan Ibu An yang merangkul pinggangnya.
Setelah selesai mandi dan beribadah, An menghampiri ibunya yang sibuk dengan pekerjaannya. Ibu An menoleh.
"Sudah makan nduk? Tadi sudah ibu siapkan di dapur," ucap ibu An.
"Nanti saja bu, aku capek mau tidur dulu. InsyaAllah nanti malam semua keluarga datang. Ibu siap-siap saja," jawab An. Ibu An mengangguk mengerti.
Pukul setengah 4 sore ibu An masuk kamar An untuk mengingatkannya sholat Ashar.
"Oh belum bangun, capek sekali kelihatannya," ucap Ibu An.
Satu jam kemudian ibu An kembali.
"Nduk, waktunya sholat ashar. Ayo bangun, nanti keburu maghrib," ibu An mencoba membangunkan anaknya. Namun, tak kunjung ada jawaban. Berkali-kali dibangunkan tidak merespon. Ternyata, An benar benar "Pulang". Pulang ke pangkuan Ilahi. Setelah mendapatkan kabar duka itu, semua keluarga An datang. Orangtua kandung, Orangtua angkat, Orangtua tiri, saudara sedarah, saudara tiri, bahkan saudara kembarnya berkumpul di rumah ibu asuh An untuk mengantar kepulangan An ke pangkuan Ilahi.
Hari itu, jumat pukul 3 sore An menutup Usianya. Dia benar benar menepati janjinya kepada ibu asuh An untuk pulang.
Tamat