Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bronze
Pengantin Baru
1
Suka
1,306
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bulan madu yang kami nanti-nantikan, akhirnya tersaji di hadapan kami.

Di bawah cahaya lampu kuning temaram, semilir angin malam bertamu seolah menggoda kulit. Sungguh membuatku semakin erat memeluk diriku sendiri karena kedinginan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@darmalooooo : Terima kasih banyak 🤗🙏🏻🩷
Menarik
Rekomendasi dari Romantis
Komik
chasing you
Flowry Firmainten P
Flash
Bronze
Pengantin Baru
Silvarani
Novel
Salmantha (Ketika Cinta Membuktikan Kebenarannya)
Muhammad Arkan
Novel
Gold
Eugene Rewrite
Mizan Publishing
Novel
Paintease
Delima Ami
Novel
Terangkum Badai
Tiffany Gouw
Komik
Aku Akan Selalu Bersamamu
edokomikecil
Novel
Gold
Miss Heartbreaker
Bentang Pustaka
Novel
Cerita Cinta Dibalik Omnibus Law
Zihfa Anzani Saras Isnenda
Flash
Curahan Hati Sebutir Nasi
Alwinn
Cerpen
Nada dan Canda
Ralali Sinaw
Novel
Gold
Cafe Stories
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Rama's Story Origins : Shape Of Angel
Cancan Ramadhan
Novel
Memories In You
Rischa Amara Yuniar
Novel
M E M B I R U
Yuli Harahap
Rekomendasi
Flash
Bronze
Pengantin Baru
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembuang Jam (Membicarakan Adam 4)
Silvarani
Flash
Bronze
Eiffel Evil
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Bumi
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Flash
Bronze
Hanya Pengisi Waktu Kosongmu
Silvarani
Skrip Film
Ada yang Hilang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tamu si Anak Kunti
Silvarani
Flash
Bronze
Penulis Berlumut (Membicarakan Adam Series Part 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani