Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Explore
Pilihan
Genre
Sisa Hujan
Ketika kita yang tak saling kenal terjebak dalam kepungan hujan
Sisa Hujan

Kita diterkam hujan dan terjebak dalam satu tempat teduh. Aku berfikir kita akan memulai perjalanan seperti kisah cinta klasik lainnya bermula. Kekakuan yang merayap dalam dingin, membekukan kita dan manusia lainnya yang ikut berteduh. Tak ada dialog, kita hanya terpaku pada tetesan hujan, menghitung tiap butirnya, bertanya dalam hati apa yang terjadi setelah hujan reda.

Aku dan manusia lainnya yang dikepung hujan tak punya hiburan selain menyaksikan manusia yang nekat menerobos hujan karena kesibukan yang menunggu atau urusan mendesak yang tak mungkin ditinggalkan. Sementara kau lebih tertarik melihat sepasang anak kecil yang berkejaran di halaman toko.

Sesekali aku mencuri pandang pada kecantikanmu yang tak pudar meski sedang menahan rasa dingin. Diam-diam aku berdo'a agar hujan turun lebih lama sampai aku mengumpulkan keberanian yang cukup untuk mengajakmu bicara.

Hujan mulai menipis dan kita masih tanpa suara. Kulihat kau pun butuh teman bicara seperti manusia lainnya di belakang kita yang telah menemukan pasangan bicaranya masing-masing. Sialnya, kau berada di dekatku, lelaki yang terlalu takut bicara, bahkan untuk sekadar berbasa-basi.

Kau bosan menunggu hujan tiris –mungkin juga bosan menungguku memulai percakapan– dan memutuskan berlari menerobos hujan yang tersisa. Aku hanya membisu memandangimu pergi sampai kau hilang di balik pertokoan.

Sisa hujan mengutuk kepengecutanku. Aku kembali menghitung butirannya yang tersisa ditemani penyesalan yang berdiri mematung di sebelahku, tanpa suara, tanpa berbasa basi.

22 disukai 12 komentar 7K dilihat
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Makasih
Makasih Salsa udah mampir.. 😀
Sangat menghibur juga menyentuh hati 😊
@rainzanov : Alhamdulillah. Terima kasih udah berkenan baca.. ☺️
Diksinya keren, Bikin terenyuh kak
@rinafryanie : Alternatif ending yg mengiris 😢
Kesempatan itu hilang seiring butiran hujan yang menipis. Hanya sisakan sesal yang tak mungkin reda.
@suciasdhan : Terima kasih banyak. Semoga menghibur..😀
Keren 🤩👍🏻
kembali. Saya suka.
Saran Flash Fiction