Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Gambar seorang wanita di dalam bingkai foto yang memangku anak laki-laki dan diapit oleh satu orang anak perempuan berusia sekitar 18 tahun dan anak laki-laki berusia 21 tahun menatap nanar pada punggung laki-laki yang duduk pada kursi kerjanya.
Matanya memerah namun senyuman masih menghiasi wajahnya.
Tidak cocok dengan pandangan sedih pada sepasang mata sipitnya itu.
Ketiga anak yang menemaninya itu tersenyum tanpa beban, menunjukkan semua kebanggaan yang bisa menjadi pembicaraan orang tua mereka di mana-mana.
“Papa kok nggak nengok kita, Ma?” tanya sang anak bungsu yang berkali-kali menatap punggung pria yang duduk di pada kursi kerjanya itu.
“Papa sibuk, Sayang.” Jawab wanita itu dengan bibir membentuk senyuman yang seolah sebentar lagi akan menyentuh kedua telinganya.
Sang anak sulung mendengar adiknya yang menunggu ditengok oleh sang ayah, ekspresinya perlahan berubah.
Anak perempuan yang sebelumnya juga tersenyum bangga, senyumannya lambat laun ikut memudar mengikuti apa yang dilakukan oleh kakaknya.
“Papa kapan ngobrol sama kita, Ma?” si bungsu kembali bertanya.
Senyum di wajah wanita di dalam foto itu masih terkembang meskipun pandangan matanya sudah tidak lagi bercahaya.
“Papa sibuk, Sayang.” Jawab wanita itu, sama persis seperti sebelumnya.
Papa mereka sibuk, bersama dengan seorang wanita lain yang membuat sang papa tampak jauh lebih ceria.