Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Genggaman Tangan Aruna
0
Suka
5,047
Dibaca

“Ibu ... ibu ...” terdengar suara anak kecil yang memanggil ku.

Dengan diri yang belum begitu sadar dan mata terpejam aku menjawabnya “Iya nak, ada apa?”

“Tangan ibu mana?” ujarnya.

Baru sadar jika tanganku sudah tidak menggenggam tangannya, entah itu karena pergerakan badan ku saat tidur atau pun dia. Aku mengulurkan tangan dan langsung disambut dengan genggaman yang begitu erat olehnya. Itulah yang terjadi di setiap malam, sejak ia masih bayi kebiasaan tidur saling menggenggam dilakukan.

Namanya Aruna, anak ketiga berusia dua tahun.

Setelah ia menggenggam tanganku dengan erat, aku langsung mendekapnya sambil mencium dahinya. Ia langsung tertidur kembali dan aku menjadi tidak ngantuk. Tiba-tiba jadi teringat waktu aku berada di ruang operasi untuk melahirkannya.

Hari kedua di bulan Ramadan, aku akan menjalani operasi cesar untuk yang ketiga kalinya. Ketika pembedahan dimulai, tanpa sadar air mataku mengalir begitu saja. Tidak seperti kelahiran-kelahiran sebelumnya, aku merasa sangat sedih. Dan ketika bayinya keluar dan ditunjukkan padaku, ia langsung mengulurkan tangannya dan aku pun langsung mengarahkan bibir ke tangan kanannya lalu menciumnya. Tangan dia masih mungil dan waktu itu dibantu pula oleh seorang dokter. “Assalamualaikum nak ...” Ucapan pertama ku padanya. Tangis pun berhenti hingga proses operasi selesai.

Setelah kami merayakan ulang tahun Aruna yang ke satu, Ayahnya kembali pergi keluar kota untuk bekerja menyelesaikan proyek besar. Bahkan sejak Aruna masih berusia dua hari pun, sudah ditinggal sang Ayah keluar kota berbulan-bulan. Seminggu kemudian, aku mendapat berita bahwa dia berkhianat kepadaku. Dia berselingkuh dengan wanita lain. Dan setelah tahu sendiri fakta-fakta nya, ternyata dia melakukan itu sejak usia anak pertama ku masih lima belas bulan.

Satu tahun berlalu dan sekarang aku masih mengurus perceraian. Ya, hanya aku sendiri yang mengurusnya.

Seiring berjalannya waktu, aku pun mengerti atas sikap Aruna sedari ia lahir. Dengan genggaman itu, begitu banyak bahasa multi tafsir yang ia tujukan padaku.

“Ada aku ibu .... "

"Ibu kuat ... kita selalu bersama, jangan jauh dariku."

“Aku sayang ibu ... ”

“Aku ada untuk ibu dan kakak-kakak ... ”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Genggaman Tangan Aruna
Putri Rafi
Flash
Parang
Lady Mia Hasneni
Novel
DUA PILIHAN
ArsheilaW
Flash
Bronze
Kawin Lari
Herman Sim
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
GUGUR
Affa Rain
Novel
Bronze
Cinta dan Rahasia
Cesssy
Novel
Rayla
Rivaldi Zakie Indrayana
Novel
Gold
Romantic Cooking
Bentang Pustaka
Flash
Dewasa
Lentera jingga
Novel
Bronze
R.E.F.U.N.D
Agnes Julianti Halim, S. MG
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Flash
Daun Kelor
Choirunisa Ismia
Flash
Bronze
Nenek Cantik, Nenek 14 Anak
Abdi Husairi Nasution
Flash
Perempuan Di Ujung Pelataran
Chairil Anwar Batubara
Rekomendasi
Flash
Genggaman Tangan Aruna
Putri Rafi
Flash
Koin Odong-odong
Putri Rafi
Flash
Pria Tak di Kenal Membawa Kardus
Putri Rafi
Flash
Mobil Lampu Merah
Putri Rafi
Flash
Gara-Gara PR sekolah
Putri Rafi
Skrip Film
Hilangnya Juru Masak Bebek Peking
Putri Rafi
Novel
1 Jejak Rasa
Putri Rafi
Novel
Si Kecil di Dalam Diriku
Putri Rafi
Cerpen
Bronze
Payau Emas Terlarang
Putri Rafi
Flash
Rumah Kunci
Putri Rafi