Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
The Contract
10
Suka
1,736
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Katanya, sebelum terlahir di muka bumi ini, kita sebagai manusia memiliki perjanjian dengan Tuhan kita. Kita sebagai umatnya akan diperlihatkan bagaiamana kehidupan kita kelak dan konon katanya kita sudah ditanyai sebanyak 77x oleh Malaikat “Apakah kamu yakin ingin lahir ke dunia ini?”, singkatnya begitu. Jika kita sebagai manusia menyanggupinya, maka kita akan dilahirkan dan hidup di dunia ini. Namun jika tidak, maka Allah tidak akan menakdirkan kita untuk menjalani kehidupan di dunia.

Lalu di sinilah aku, menjalani kehidupanku sebagai seorang manusia dan juga hamba Allah. Yang menjadi pertanyaanya adalah, kehidupan seperti apa yang aku lihat saat itu, sehingga aku menyanggupi untuk terlahir dan menjalani kehidupan di dunia ini? Apa kebahagiaan yang aku lihat sampai aku menyetujuinya? Itu adalah pertanyaan yang terlintas di benakku ketika aku melihat sebilah pisau bermata tajam berada di hadapanku. Benda itu entah mengapa lebih menarik perhatianku belakangan ini, dan aku sedikit khawatir mengenai kehadiran benda itu di sekitarku. Kepalaku sangat berisik dengan berbagai macam pertanyaan serta godaan untuk menghabisi diriku sendiri dengan benda itu.

Harus kuakui, belakangan ini aku merasa hidupku cukup berat. Tidak, mungkin lebih tepatnya aku sudah sadar betul bahwa hidupku berat, hanya saja belakangan ini banyak sekali hal-hal lain yang membuatnya semakin terasa berat. Mengingat ini adalah perayaan 11 tahun kedua orangtuaku berperang dingin. Mereka memang tidak berpisah secara hukum, tetapi mereka terus saling menyulut api satu sama lain, membuat suasana rumah menjadi suram dan penuh dengan tekanan untuku dan Adikku selama beberapa tahun terakhir ini. Dan bersamaan dengan umur 22 tahunku, semua permasalahan hidup ini membuatku sangat lelah dan ingin cepat-cepat kuakhiri.

Kehidupan macam apa yang sedang aku jalani saat ini? Bukankah seharusnya ini tepat seperti yang Ruh-Ku lihat sebelum akhirnya aku menyetujui untuk lahir ke dunia ini? Rasanya tidak percaya bahwa Ruh-Ku benar-benar menyanggupi kehidupan ini, karena jujur saja kini aku benar-benar kewalahan menghadapi semuanya. Aku terus bertanya-tanya apa arti dari semua ujian ini? Aku merasa tidak mendapatkan apa pun, selain tangisan yang berujung pada niat untuk menghabisi nyawaku sendiri.

Apakah Ruh-Ku melihat akhir dari cerita hidupku? Atau bagaimana cerita itu akan berakhir nanti? Mungkinkan saat itu Ruh-Ku melihat secercah kebahagiaan, makanya aku setuju untuk lahir ke dunia ini?

“Aku harus menyingkirkan benda konyol ini dari pandanganku,” ujarku seraya membawa pisau milik Ibu ke dalam Sink cuci piring, lalu berjalan menuju ruang keluarga, meninggalkan benda terkutuk itu.

Ini adalah percobaan bunuh diri ke-3 yang berhasil aku gagalkan, karena lagi dan lagi, aku percaya bahwa akan ada sebuah kebahagiaan yang sebanding dengan semua penderitaan yang aku rasakan saat ini. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Aku banget. 😭 relate banget ceritanya. mampir ke karya saya juga, ya. 🙏
menarik
Rekomendasi dari Drama
Flash
The Contract
Chacha
Novel
Jejak Umbu di Tanah Bertuah
Sika Indry
Novel
Gold
Story of Volley Club
Mizan Publishing
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F
Novel
Bronze
Realitas Tak Seindah Kata Mutiara: Kumpulan Cerpen
Charisma Rahmat Pamungkas
Cerpen
Bronze
Jaket dengan Lubang Bekas Peluru
Habel Rajavani
Novel
Gold
Big Magic
Bentang Pustaka
Novel
DARMA INDAH
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Bronze
Lost Memories
Alvida_123
Novel
Bronze
HIDUP TAK SEBERCANDA ITU
Adji Sukman
Novel
Bronze
Sorry to Goodbye
Allena Moria
Novel
Bronze
Hallo Nana!
Missooo
Novel
Our Happiness
Nafidza Ainun Salsabila
Flash
Bronze
I Want to Rape Lady Gaga
Abdi Husairi Nasution
Novel
LITTLE LIGHT
Rendi Febiant S
Rekomendasi
Flash
The Contract
Chacha
Novel
When Cammelia Bloom
Chacha
Cerpen
Latte: different tastes
Chacha