Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Melupakan Lucky
3
Suka
1,943
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dear Diary, melupakan Lucky adalah sesuatu yang sulit, sangat sulit. Seperti mencabut paku dengan tangan kosong, mustahil, kecuali aku punya kekuatan super.

Lucky adalah penyemangat, belahan jiwa, pelita hidupku, meski untuk sementara waktu. Kami bertemu saat masa orientasi mahasiswa baru. Fakultas kami sama, tetapi beda jurusan; aku manajemen, Lucky akuntansi.

Kami sering berjalan bersama berangkat-pulang kampus, karena tempat kos kami searah. Sering kulihat Lucky sengaja menunggu di pertigaan; menungguku muncul, lalu meminta izin apakah ia boleh jalan bareng aku ke kampus? Ah, cewek mana yang mau melewatkan kesempatan jalan bareng cowok tampan seperti Lucky?

Kami semakin akrab, dan pada suatu malam Minggu, Lucky mengungkapkan cinta padaku. Aku mengangguk. Disaksikan gemintang di langit, malam itu kami mengikatkan diri dalam jalinan cinta.

Rupanya teman-teman sudah menduga bila kami akan menjadi kekasih, melihat keakraban kami selama masa orientasi. Malah, Savitri sudah jauh hari mendesak aku menembak Lucky duluan. Gila apa, sahutku saat itu. Masa cewek nembak duluan.

Setelah aku dan Lucky jadian, Savitri sering tanya kabar kami. Katanya, untuk menguji kesetiaan cowok, aku harus selingkuh. Apa, selingkuh? Kata Savitri nggak perlu selingkuh benaran, pura-pura saja.

Berhari-hari aku memikirkan ide gila Savitri? Kalau di novel atau sinetron mungkin bisa terjadi. Tetapi selingkuh di kehidupan nyata, apa nggak fatal akibatnya? Lagi pula dengan siapa aku harus selingkuh?

Savitri menyodorkan Rommy, masih sepupunya, kuliah arsitektur di kampus lain. Savitri mengenalkan Rommy, cowok jangkung berhidung mancung itu padaku, suatu hari. Kami bicara serius, merancang strategi.

Begitulah, aku mulai menjaga jarak dengan Lucky. Sesekali, aku menerima telepon dari Rommy ketika sedang berduaan dengan Lucky. Lucky mulai curiga dan kami mulai sering bertengkar.

Ah, sudah tak sabar aku ingin mendengar ucapan, “aku cemburu” dari bibir Lucky. Tetapi, yang kudapatkan adalah pernyataan tegas dari Lucky, “Kita putus! Dan jangan harap kita bisa baikan!”

Aku sudah menjelaskan bahwa semua ini hanya sandiwara, aku sudah memohon agar Lucky memaafkanku. Tetapi percuma, Lucky kukuh pada keputusannya; putus selamanya!

Savitri datang padaku dengan wajah menyesal dan meminta maaf. Begitu pula Rommy, meminta maaf karena aktingnya begitu bagus sehingga seolah-olah kami benar-benar berselingkuh. Aku menangis, tetapi percuma. Semua sudah terjadi.

Patah hatiku tak berlangsung lama, karena Rommy pandai menempatkan diri sebagai penyembuh luka. Perlahan, aku mulai akrab dengan Rommy, benar-benar akrab, bukan sandiwara. Aku mulai berani merajuk, atau manja pada Rommy. Pada suatu malam Minggu, Rommy menyatakan cinta padaku dan aku mengangguk.

Meski begitu, kadang hadir kerinduanku pada Lucky. Ah, benar kata orang, cinta pertama sulit dilupakan.

Dear Diary, melupakan Lucky adalah sesuatu yang sulit, sangat sulit. Tetapi aku harus melupakannya. Harus! Aku sudah punya Rommy. Apalagi kini Lucky juga sudah jadian sama Savitri. Sudah cukup alasan bagiku untuk melupakan Lucky.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Melupakan Lucky
Sulistiyo Suparno
Novel
Childhood Enemies
Churiani
Novel
Bronze
Aina
aas asmelia
Novel
YOUNG HUSBAND
Ratsel
Novel
Gold
So I love my Ex
Bentang Pustaka
Novel
Rela, Where it start it end
Revain
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Novel
ME (menemukanmu. Menangisimu. Mencintaimu)
Frasyahira
Flash
Bronze
Caffeine Anecdote (Membicarakan Adam 9)
Silvarani
Novel
My Name Is Raka Pratama
Syafina novita sari
Novel
Aku Tidak Jatuh Cinta
Nine
Flash
Makhluk Manis Dalam Masjid
Laila Al Hasany
Novel
Gold
Agnes Grey
Mizan Publishing
Cerpen
Hidup Tetap Berjalan Setelah Kehilangan
dari Lalu
Cerpen
Letting Go
Tuti Haryati
Rekomendasi
Flash
Melupakan Lucky
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Wanita Nakal
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Menembak Gagak
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Malam Jumat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Warisan Tuan Reading
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Perjalanan Mengunjungi Sahabat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Anak Jambret
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Halte Tua
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Jangan Berurusan dengan Polisi
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Penjudi juga Boleh Berdoa
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Hantu Bosan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Martin, Penyanyi yang Hilang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pisau
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Penumpang Gelap
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Anak-anak Suka Mencuri Permen
Sulistiyo Suparno