Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Hanya mimpi
3
Suka
1,988
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di tanah yang bergulung seperti ombak, panasnya Matahari yang semakin mendekat ke bumi.

Aku yang berdiri di dekat gulungan tanah melihat dengan tatapan mata heran dan bertanya-tanya?

Apa ini sudah akhir zaman, kiamat?

Semua rata dengan tanah yang terlihat hanya matahari yang semakin mendekat.

Terus kemana kehidupan manusia akan berlanjut?

Apa ini alam malaikat?

Dimana malaikat dan ciptaan Tuhan yang lainnya?

Dimana surga dan neraka?

Tak ada orang satupun disini, aku hanya sendiri menghadapi panasnya Matahari.

"Bangun, sudah pagi nak."

"Suara ibu yang membangunkanku dari tidur semalam."

Lalu aku terbangun dari tidur, ternyata hanya mimpi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Hanya mimpi
Mahmud
Flash
Bronze
Chapter 13
Onet Adithia Rizlan
Novel
Bronze
Persinggahan Mistik
Tira Riani
Novel
Bronze
Sabtu Malam Lisa
Listian Nova
Cerpen
Halo, Selamat Tinggal!
Ilestavan
Cerpen
Pengertian yang Tak Mudah
Fazil Abdullah
Novel
I Am The Justice
Erika Angelina
Cerpen
Bronze
Saranggola
Chesar Kurniawan
Cerpen
Bronze
Sang Pemancing dan Burung Kembara
Fazil Abdullah
Novel
Bronze
Mistis Kuncen
Keefe R.D
Novel
Yakuza van Java S.2 : Case Files
A.M.E chan
Flash
Detective Arman : Wanita Yang Jatuh Dari Lantai 19
Bramanditya
Cerpen
Menerka Dibalik Kisah Kehidupan
dreaminghand
Flash
SCANDAL CAT
Xielna
Cerpen
Menerka Dibalik Kisah Kehidupan
dreaminghand
Rekomendasi
Flash
Hanya mimpi
Mahmud
Flash
Bebek bertelur emas
Mahmud
Flash
Nestapa
Mahmud
Flash
Ustadz impian
Mahmud
Flash
LABU
Mahmud
Flash
Orang gila
Mahmud
Flash
Hidung buntu
Mahmud
Flash
Impianku
Mahmud
Flash
Cinderella
Mahmud
Flash
Dora dan emon
Mahmud
Flash
Penulis profesional
Mahmud
Flash
Frustasi
Mahmud
Flash
Fenomena alam
Mahmud
Flash
Surat cinta untuk tuhan
Mahmud
Flash
Terbuka
Mahmud