Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Manusia Biasa
8
Suka
1,879
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kamu seorang pegawai bank yang hidupnya biasa-biasa saja. Kamu tidak punya cita-cita yang tinggi, tidak punya hobi yang menarik, dan tidak punya pacar yang cantik. Kamu hanya menjalani rutinitas harian yang monoton: bangun, mandi, sarapan, kerja, pulang, makan, dan tidur. Kamu tidak pernah merasa bahagia, tapi juga tidak pernah merasa sedih. Kamu hanya merasa kosong.

Suatu hari, kamu mendapat undangan dari teman lamamu, Andi, untuk menghadiri reuni SMA. Kamu ragu-ragu, karena kamu tidak pernah berhubungan dengan teman-temanmu sejak lulus SMA. Kamu juga tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan, tapi kamu akhirnya memutuskan untuk pergi, dengan harapan bisa menemukan sesuatu yang baru dalam hidupmu.

Di reuni, kamu bertemu dengan banyak teman lama yang sudah sukses dalam karir, bisnis, atau keluarga. Kamu merasa minder dan canggung. Kamu mencoba untuk bersikap ramah, tapi kamu merasa tidak punya topik pembicaraan yang menarik. Kamu hanya bisa mendengarkan cerita-cerita mereka yang penuh dengan kegembiraan dan kebanggaan.

Di tengah-tengah acara, kamu melihat seorang wanita yang duduk sendirian di sudut ruangan. Kamu mengenali wanita itu sebagai Luna, teman sekelasmu yang dulu sering di-bully karena gemuk dan jelek. Tapi sekarang, Luna, sudah berubah menjadi wanita yang cantik dan anggun. Kamu merasa penasaran dan ingin mendekatinya.

Kamu berjalan menuju ke arah Luna dan menyapanya dengan sopan, “Hai, Luna. Apa kabar? Lama tidak bertemu.”

Luna menoleh dan tersenyum. “Hai, Niko. Kabar baik. Kamu juga baik?”

Kamu mengangguk. “Baik-baik saja. Kamu sekarang kerja di mana?”

Luna menjawab dengan nada datar. “Aku sekarang jadi penulis. Aku sudah menerbitkan beberapa novel dan cerpen.”

Kamu terkejut dan tidak menyangka bahwa Luna yang dulu pendiam dan tidak percaya diri bisa menjadi penulis yang produktif. Kemudian kamu bertanya dengan antusias. “Wow, itu keren sekali. Aku suka baca novel. Novelmu tentang apa?”

Luna menatapmu dengan tatapan kosong. “Novelku tentang manusia biasa. Manusia yang hidupnya tidak ada warna, tidak ada tujuan, dan tidak ada makna. Manusia yang hanya menjalani hidup tanpa merasakan apa-apa. Manusia seperti aku dan seperti kamu.”

Setelah itu, kamu merasa tersentak. Kamu tidak menyangka bahwa Luna bisa mengetahui isi hatimu yang sebenarnya. Kamu merasa tersinggung dan marah. Lalu kamu berkata dengan nada dingin. “Kamu pikir kamu siapa? Kamu pikir kamu lebih baik dari aku? Kamu pikir kamu bisa menilai hidupku?”

Luna tidak terkejut dengan reaksimu. Dia sudah terbiasa dengan reaksi orang-orang yang membaca novelnya. Dia menjawab dengan tenang. “Aku tidak menilai hidupmu. Aku hanya menggambarkan hidupku, dan hidupku mirip dengan hidupmu. Aku juga seorang manusia biasa. Aku juga tidak merasakan apa-apa. Aku hanya menulis untuk melampiaskan kekosongan dalam diriku.”

Kamu tidak puas dengan jawaban darinya. Kamu merasa bahwa Luna sedang mengejekmu. Kamu berkata dengan nada sinis. “Oh, begitu. Jadi kamu menulis untuk melampiaskan kekosongan. Lalu, apa gunanya menulis? Apa yang kamu dapatkan dari menulis? Apa yang kamu harapkan dari menulis?”

Luna menatapmu dengan tatapan tajam. Dia berkata dengan nada tegas, “Aku menulis untuk mencari makna. Aku menulis untuk mencari warna. Aku menulis untuk mencari tujuan. Aku menulis untuk mencari diriku. Aku menulis untuk mencari cinta. Aku menulis untuk mencari kebahagiaan. Aku menulis untuk mencari hidup.”

Kamu terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa. Kamu tidak bisa memahami alasan dan tidak bisa mengerti perasaannya. Kamu tidak bisa menyentuh jiwanya. Kamu sadar bahwa kamu dan Luna adalah dua manusia yang berbeda. Kamu sadar bahwa kamu dan Luna adalah dua dunia yang berbeda. Kamu sadar bahwa kamu dan Luna adalah dua hidup yang berbeda.

Kamu berdiri dan berbalik, kemudian meninggalkan Luna tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kamu meninggalkan reuni tanpa mengucapkan selamat tinggal pada siapa pun. Kamu meninggalkan hidupmu yang biasa-biasa saja. Kamu meninggalkan dirimu yang kosong, dan meninggalkan manusia biasa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@junprakoso : Terima kasih, Kak 🙏😊
Teknik penulisan yang canggih!
@nur. iya. 🤗💙
@egidperdana89 : Terima kasih, Kak 🙏😊
relate banget ini, nur. 😭🙏
@darmalooooo : Ah, bisa saja Miss Angel🙏❤️
Wah, ini lebih ke curhat dan pelampiasan author😂 Hey kamu ya kamu, kamu baik2 saja ketika menulis ini? Selamat anda berhasil menghentak hati saya Nona❤❤❤❤
@arieindienesia : Thanks, Kak ❤️
Rekomendasi dari Drama
Flash
Manusia Biasa
NUR C
Flash
Bronze
Anak Perempuan Ayah
Siti Soleha
Novel
PENGHARAPAN
Estiana
Novel
Bronze
Di Balik Senja
Kepo Amat
Skrip Film
Skrip pertama dari hati untuk mimpi
UBI Master
Novel
Bukan Rumah untuk Pulang
Naa Ruby
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta (Novela Edisi Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Searching True Love
Karen Agatha
Novel
Jalan Pulang
Kenya I M
Novel
Chandlina
Al Szi
Novel
Bronze
Dunia Alina
Prasanti Ayuningtyas
Cerpen
Bronze
Kapten dan Bayi Gigi Berlian
Kemal Ahmed
Skrip Film
Relation SHIP
Gusty Ayu Puspagathy
Novel
Metamorfosa
Angeline Kartika
Novel
Gold
Bising
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Manusia Biasa
NUR C
Novel
Mambaul Hikmah
NUR C
Novel
The Magician
NUR C
Novel
Joyous Union
NUR C
Novel
The Vampire Fallen For CEO
NUR C
Flash
Akibat Tidak Bilang Tidak
NUR C
Flash
Karena Kucinta Kau
NUR C
Cerpen
Saat Kita Di Bangkok
NUR C
Flash
Gangneung
NUR C
Cerpen
LOVE FROM BROKEN ROLLER COASTER
NUR C
Flash
Menggoda Ayam
NUR C
Flash
Percikan Cinta
NUR C
Flash
Kupu-Kupu Malam
NUR C
Flash
Fear Of Missing Out
NUR C
Flash
ISTRIKU MENGENDAP-ENDAP
NUR C