Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Takdir Kehidupan
2
Suka
1,943
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mereka bilang warna merah sangat cerah karena melambangkan keberanian.

Dan juga mereka bilang warna putih sangat bersih karena melambangkan kesucian.

Tapi bagi ku semua warna sama.

Yaitu hitam.

Tidak ada yang bisa ku lihat selain warna hitam yang gelap.

Mereka juga bilang taman itu menyejukkan karena banyak pohon dan bunga yang tertanam di sana.

Dan juga mereka bilang bahwa pantai itu sangat indah ada pasir berwarna putih yang lembut.

Aku bisa merasakan itu.

Merasakan kesejukan dan lembutnya pasir.

Dan menggambarkan pemandangan itu di otakku hingga muncul bayang-bayang keindahan.

Bayang-bayang yang belum tentu benar dengan kenyataanya.

Bayang-bayang yang membuat ku berontak menyalahkan Tuhan yang telah menciptakan ku dengan tidak normal.

Menyalahkan Tuhan yang tak adil kepada ku.

Aku mempunyai dua mata.

Tetapi dua mata yang hanya bisa melihat kegelapan.

Bagi ku buat apa kedua mata ini ada, jika tidak bisa melihat isi dunia ini.

Dan hanya bisa mendengarkan dari orang-orang saja.

Aku iri dengan mereka yang diciptakan dengan normal.

Iri dengan mereka yang diciptakan dengan panca indera yang lengkap dan berfungsi normal.

Iri dengan mereka yang bisa berjalan tanpa harus dituntun oleh seseorang.

Aku hanya buta.

Tetapi semuanya hancur karena satu panca indra yang tidak berfungsi ini.

Aku masih berharap Tuhan memberi ku mukjizat untuk bisa melihat keindahan-keindahan ciptaan-Nya.

Walaupun dulu aku selalu menyalahkan Tuhan yang tak adil terhadap ku.

Tetapi aku yakin dua hal.

Tuhan pasti mempunyai rencana lain dengan menciptakan ku seperti ini.

Dan Tuhan pasti merencanakan takdir kehidupan ku dengan sebaik-baiknya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Takdir Kehidupan
Diyanti Rita
Novel
Bronze
Tragedi 98
Erlani Puspita
Flash
Suicide
Khay khay
Flash
Bronze
Gandewa
Ravistara
Novel
Gold
Dari Gestapu ke Reformasi
Mizan Publishing
Flash
Rokok tak berasap
Mahmud
Flash
Last Kiss
Ika Karisma
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Bronze
Hampir Mati
Nurul Adiyanti
Novel
Bronze
Asera Pulona Arua
Andi Muhammad Akbar
Flash
Bronze
KUMPULAN FLASH FICTION
Citra Rahayu Bening
Flash
Smell of Blood
Khay khay
Flash
Sebuah Impian
Faristama Aldrich
Novel
My Sweet Temptation
Poetry Alexandria
Novel
Hilang: dalam Mega Mendung
Ikhsannu Hakim
Rekomendasi
Flash
Takdir Kehidupan
Diyanti Rita
Novel
Hello Cakrawala [Novel]
Diyanti Rita
Cerpen
[CERPEN] Ganda
Diyanti Rita
Flash
Bronze
Masa Remaja Ku
Diyanti Rita
Cerpen
[CERPEN] Surat Dari Alan
Diyanti Rita
Flash
Menuju Pergantian Tahun Baru
Diyanti Rita
Flash
Jati Diri
Diyanti Rita
Flash
Terkurung
Diyanti Rita
Novel
Terakhir untukmu
Diyanti Rita