Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Pion Kecil
1
Suka
2,158
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seandainya kamu catur, kamu memilih menjadi apa?

Perdana menteri yang bebas berjalan ke mana saja?

Benteng yang hanya tahu yang lurus-lurus?

Kuda yang hanya tahu huruf "L"? L itu apakah "Lie"?

Gajah yang hanya tahu jalan miring? Sampa...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Elia Sismona
Tumiesn
Novel
Hasrat Abu
Tiara Khapsari Puspa Negara
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Novel
Meat and Flowers
salt
Novel
Bronze
Suami Toxic
Bintang_5enja
Novel
Segaris Waktu dan Mimpi Tengah Hari
Handi Namire
Flash
Bronze
KAYLA
Onet Adithia Rizlan
Flash
Bronze
Wanita Terhormat Vs Perempuan Jalang
Sulistiyo Suparno
Novel
Kata Mamak
elesia maria tamba
Novel
Kembali ke Rahim
Faiz el Faza
Novel
Negeri Fir'aun Dan Rujak Ibu
Rosikh Musabikha m
Novel
Bronze
Jalan Masih Panjang
Nona Adilau
Novel
Bronze
UNCONDITIONAL LOVE
Jaemin Noona
Novel
Cerita Gadis Kecil
Dini Pujiarti
Rekomendasi
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Suami Seorang Novelis
Silvarani
Flash
Bronze
Senyum Kala Hujan (Membicarakan Adam 1)
Silvarani
Flash
Bronze
Juru Kampanye Kesayangan
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Kayu
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani