Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Santri santai
10
Suka
1,963
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pengurus : " dik, bangun waktunya sholat Subuh berjamaah. "

Santri new : " iya, nanti dulu bang masih ngantuk saya "

Pengurus : " blak, blak, blak (dia memukul santri dengan sajadahnya) ayo bangun"

Santri new : " aduh, bang kalau bangunin jangan pakai kekerasan dong, sakit tau "

Pengurus : " Nanti adek ketinggalan sholat subuh berjamaah di masjid, sudah iqomah ini ayo cepat berwudhu "

Santri new : " iya bang, saya akan ke toilet untuk berwudhu "

Santri new akhirnya terbangun dan mau berwudhu, kemudian sholat subuh berjamaah di masjid meskipun tertinggal satu rakaat.

Selanjutnya berangkat mengaji kitab kuning ke rumah ustadz, di rumah ustadz sudah penuh sesak para santri lama maupun santri baru.

Pengajianpun dimulai : " Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh " ustadz berkata.

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh ". santri menjawab.

Para santri menjawab dengan volume tinggi

Ustadz berkata : Maaf adik-adik semua, saya sedang gak enak badan jadi gak bisa nerusin pengajian ini, saya akhiri " waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh "

Para santri new dan lama bergegas pulang menuju kamarnya masing-masing dengan senang dan santai karena ngaji libur.

Perjalanan pulang santrinew merasa ada yang aneh dengan sesuatu di bawah pohon beringin yang besar itu, kemudian ia mencoba mendekati, tiba-tiba dari belakang

" Dor " langsung ia kaget temannya di belakang menepuk pundak kirinya.Temanya berkata " Kenapa kamu mendekat kesini? "

" Saya cuma mau survei apa ada sesuatu, karena saya merasa aneh "

" Itu cuma perasaanmu ayo kita pergi "

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 06:00

Di Kamar mandi sudah banyak yang jadi pengantri, terutama santri new aduh bisa ketinggalan ke sekolah kalau begini.

Otaknya mulai berpikir agak cepat agar bisa mandi, disampingnya ada sumur tua, ia menimba air dan mandi disitu hanya menggunakan celana pendek.

Meskipun begitu ia masih ketinggalan apel dilapangan, dia dihukum push up 25x oleh kepala sekolah.

Tetapi dia tetap santai dan gembira, dihukum sambil olahraga katanya.

Santri new teringat waktu dirumahnya kalau pagi dia tidak pernah dapat hukuman kayak gini waktu sekolah di SMP.

Ia merasa ingin pulang saja,ia tidak kerasan disini, untuk mengobati rasa kangennya ia menelpon ortunya dirumah, mama papa saya tidak kerasan disini ingin pulang saja, maaf dek adek kan baru satu hari, disitu saja.

Lingkaran setan telah melingkari tubuhnya

" Ia mengeluh "

Kalau gini mending dirumah bisa ngopi sambil santai.Dia mencoba kabur lewat belakang tapi takut tersesat karena gk tahu sama sekali jalur tersebut.

Hatinya berkata :

Gk ada jalan lain kecuali bersantai-santai.

Itulah jalan sesungguhnya.

SELESAI

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Flash
Santri santai
Mahmud
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
NEGERI SERIBU BIDADARI
Embart nugroho
Novel
Gold
Mencari Tuhan Sepanjang Zaman
Mizan Publishing
Novel
Gold
Menata Hati Selepas Luka
Mizan Publishing
Novel
Gold
Catatan Indah untuk Tuhan
Mizan Publishing
Novel
Muara Cinta di Titik Semula
Faiz el Faza
Novel
Bronze
Sekisah tentang Mualim dengan Fatimah
Andriyana
Novel
Dream Or Love
dhiinasaf
Novel
Gold
Hijrah Itu Cinta
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Patah Hati di Tanah Suci
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Istana Kedua
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Kupinang Dirimu Dengan Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
SUAMI DARI SURGA
KUMARA
Novel
Gold
Hanya dengan Mengingat-Mu, Aku Tenang
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Santri santai
Mahmud
Flash
Buah tangan
Mahmud
Flash
Hidung buntu
Mahmud
Flash
Impianku
Mahmud
Flash
Terbuka
Mahmud
Flash
Kucing tetangga
Mahmud
Flash
Pohon sawo
Mahmud
Flash
Bebek bertelur emas
Mahmud
Flash
Orang gila
Mahmud
Flash
Dukun
Mahmud
Flash
Rokok tak berasap
Mahmud
Flash
Cinderella
Mahmud
Cerpen
Sunan Drajat
Mahmud
Flash
Penulis profesional
Mahmud
Flash
Ketiban rezeki
Mahmud