Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Perang Satu Rahim
1
Suka
1,993
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

@Malam di rumah kakek, 8 Februari 2003

"Kak! Kenapa kakak-kakak sekalian nggak bilang ke Abi kalau tanah-tanah ini dijual?!" teriak almarhum ayah dua puluh tahun silam di depan ketujuh kakak kandungnya. Tiba-tiba saja potongan keja...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
SESAL
Prihatiningsih
Novel
Bronze
Elia Sismona
Tumiesn
Novel
Bronze
My Super Dad Is a Superstar
Safiraline
Novel
Gold
KKPK Ide Misterius
Mizan Publishing
Novel
Kukira, Sendiri itu Asyik
Rina F Ryanie
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Novel
Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu)
Ruang Kenangan
Novel
THE PAGEANT: Brain, Beauty, Bitchaviour
Ardhi Widjaya
Flash
Bronze
Kesan
Binaarr
Cerpen
Bronze
Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga
Habel Rajavani
Novel
Gold
The Nutcracker and the Mouse King
Mizan Publishing
Novel
Goldfish
Gemi
Novel
Cakrawala Senja
Mirani Novenka Pramitasari
Novel
The Liar and His Flower
Sf_Anastasia
Novel
Gold
Lady Susan
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Kopi Bintang
Silvarani
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Flash
Bronze
HUT Organisasi Berry-Berry
Silvarani
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerita Pagi Secangkir Kopi Batavia
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Flash
Bronze
Caffeine Anecdote (Membicarakan Adam 9)
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gaun Hitam Pengantin
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani