Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Perang Satu Rahim
1
Suka
2,147
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

@Malam di rumah kakek, 8 Februari 2003

"Kak! Kenapa kakak-kakak sekalian nggak bilang ke Abi kalau tanah-tanah ini dijual?!" teriak almarhum ayah dua puluh tahun silam di depan ketujuh kakak kandungnya. Tiba-tiba saja potongan keja...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Setelah Kepergian Ibu
Momo Shiny
Novel
Bronze
Di Tepi Sungai Pangkajene
F Daus AR
Novel
Bronze
Kisah Antarkita
Susi Idris
Novel
Bronze
Galaunya Seperempat Abad
MonicaLo
Novel
Gold
Teman Baru Winda
Mizan Publishing
Flash
Laki-laki juga boleh menangis, Nara. . . .
AlifatulM
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Novel
Bronze
Tentang Dia Senior Ku
Putri Inda Aulia
Novel
Bronze
Aku tetaplah diriku
Devi Wulandari
Novel
Gold
The Leader Who Had No Tittle
Bentang Pustaka
Novel
Gold
IPA & IPS
Coconut Books
Novel
Bronze
Morning Coffee
Ang.Rose
Novel
Bronze
Buku Harian Alana
Nur Chayati
Novel
Bronze
Fadilat CInta
Revia
Cerpen
Bronze
Sekar Kumbara
Arroyyan Dwi Andini
Rekomendasi
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Bumi
Silvarani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Sebelum Senar Putus (Membicarakan Adam Series Part 11)
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Diriku Milikku
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Cokelat
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani